Latar Belakang Keluarga Habib Bahar bin Smith, Kini Ditantang Buktikan Nasab Ba'alawi

Rabu, 26 Juni 2024 | 13:23 WIB
Latar Belakang Keluarga Habib Bahar bin Smith, Kini Ditantang Buktikan Nasab Ba'alawi
Habib Bahar bin Smith (tengah) memberikan keterangan kepada media saat tiba di Polda Jabar untuk menjalani pemeriksaan di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/1/2022). Tim Gabungan Polda Jabar memeriksa Bahar Smith terkait dengan kasus dugaan ujaran kebencian dalam isi sebuah ceramah yang dilakukan di Bandung. [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pedangdut legendaris Rhoma Irama, mengeluarkan pernyataan tentang nasab habib di Indonesia. Hal ini membuat Habib Bahar bin Smith meradang dan meminta Rhoma tak mencemarkan nama habib.

Atas dasar perseteruan itu, banyak orang yang kini mulai mempertanyakan hasil tes DNA Habib Bahar bin Smith. Hal ini tentu dapat menjadi bukti solid mengenai nasab ba'alawi atau garis keturunannya.

Di sisi lain, keluarga Habib Bahar bin Smith juga ikut menuai sorotan. Mereka penasaran terkait latar belakangnya yang bisa membuat pria berambut panjang itu diberikan gelar habib. Adapun berikut informasi lengkapnya.

Latar Belakang Keluarga Habib Bahar bin Smith

Baca Juga: Usai Saling Serang Soal Nasab, Terkuak Pundi-pundi Rhoma Irama dan Habib Bahar, Siapa yang Paling Tajir?

Pemilik nama lengkap Sayyid Bahar bin Ali bin Smith itu adalah seorang ulama dan pendakwah asal Manado, Sulawesi Utara. Pria yang akrab disapa Habib Bule ini lahir pada 23 Juli 1985 atau kini berusia 37 tahun.

Bahar berasal dari keluarga Arab Hadhrami golongan Alawiyyin bermarga Aal bin Sumaith. Ayahnya bernama Sayyid Ali bin Alwi bin Smith yang wafat pada 2011. Sementara ibunya diketahui bernama Isnawati Ali.

Selain itu, Bahar yang merupakan anak sulung, mempunyai enam orang adik. Adapun tiga di antaranya, yakni Ja'far bin Smith, Sakinah Smith, dan Zein bin Smith. Di sisi lain, Bahar diketahui menyandang gelar Sayyid.

Gelar tersebut merupakan gelar kehormatan yang diberikan kepada para keturunan Hasan bin Ali dan Husain bin Ali. Sebagai pendakwah, Bahar mendirikan Majelis Pembela Rasulullah dan menjadi pemimpin di sana sejak tahun 2007.

Adapun kantor pusat Majelis Pembela Rasulullah berada di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Bahar sendiri memiliki banyak pengikut yang beberapa di antaranya berdomisili Tangerang hingga Jakarta.

Baca Juga: Kronologi Perseteruan Rhoma Irama vs Habib Bahar bin Smith, Sampai Urusan Nasab Dikuliti

Bersama para anggota majelis tersebut, Bahar melakukan aksi razia dan penutupan paksa di beberapa tempat hiburan di Jakarta. Adapun yang paling dikenal yakni saat merazia Cafe De Most di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Hal itu dilakukannya karena kafe tersebut diduga sebagai sarang maksiat. Bahar kemudian menutup paksa Cafe De Most dan meminta agar tempat tersebut bisa ditutup selama sebulan penuh selama Ramadhan.

Bukan hanya majelis, Bahar bin Smith juga mendirikan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di kawasan Pabuaran, Kemang, Bogor. Sementara itu, tidak ada informasi lebih lanjut yang diperoleh mengenai orang tuanya.

Terkait kisah asmaranya, Bahar menikahi seorang Syarifah bermarga Aal Balghaits pada tahun 2009. Dari pernikahannya dengan wanita bernama Fadlun, Bahar bin Smith pun saat ini telah dikaruniai empat anak.

Nama keempat anaknya itu dari pertama sampai terakhir adalah Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin Smith, Syarifah Aliyah Zharah Hayat Smith, Syarifah Ghaziyatul Gaza Smith, serta Sayyid Muhammad Rizieq Ali bin Smith.

Bahar memberikan nama demikian kepada anak terakhirnya sebagai penghormatan kepada gurunya, Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq. Selain itu, sebagai bentuk tawassul kepada leluhurnya, Ali bin Abi Thalib.

Saat ditahan karena kasus penganiayaan dua remaja, Bahar terlibat perkelahian dengan sesama narapidana. Adapun terpidana itu Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang yang dipenjara karena kasus pembunuhan.

Kabar perselisihan keduanya dibenarkan oleh Kepala Lapas Kelas IIA Gunung Sindur, Mujiarto. Masalahnya sendiri berawal dari utang senilai Rp 10 juta. Namun, perkelahian itu diketahui diselesaikan secara damai.

Sementara soal tes DNA yang ramai diminta untuk menunjukkan garis keturunannya, hingga artikel ini dibuat belum ada hasil yang dipublikasikan. Oleh karena itu, publik masih merasa penasaran dengan gelar habib yang disandang Bahar.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI