Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024. Hal itu diumumkan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu pada Selasa (25/6/2024) kemarin.
Meski begitu PKS masih butuh partai politik sebagai rekan koalisi untuk bisa mendaftarkan pasangan gubernur-wakil gubernur ke KPU demi memenuhi syarat kepemilikan kursi DPRD DKI Jakarta. Lantas bagaimana profil, pendidikan dan rekam jejak karier Anies Baswedan dan Sohibul Iman yang diusung dalam Pilkada Jakarta oleh PKS? Simak penjelasan berikut ini.
Anies Baswedan
Profil
Anies Baswedan adalah akademisi, aktivis sekaligus politikus yang menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Dia lahir di Kuningan, Jawa Barat pada 7 Mei 1969 sehingga kini berusia 55 tahun.
Baca Juga: PDIP Sebut Pencalonan Cagub-Cawagub Jakarta Masih Dinamis, Anies Bisa Kena Prank PKS?
Anies merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah. Ayahnya adalah pengajar di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta sedangkan sang ibu merupakan pengajar di Universitas Negeri Yogyakarta.
Usai menyelesaikan pendidikannya, Anies berkarier sebagai dosen dan akademisi. Dia menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina selama 8 tahun dan mencetuskan gerakan Indonesia Mengajar.
Anies kemudian ikut serta dalam konvensi calon presiden yang diselenggarakan oleh Partai Demokrat pada tahun 2013. Pada Oktober 2014, dia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja, namun diberhentikan setalah 2 tahun menjabat.
Pendidikan
Anies memulai perjalanan pendidikannya di Yogyakarta. Setelah tamat SMA di SMAN 2 Yogyakarta, Anies terlebih dahulu menjajal program kuliah singkat di Universitas Sophia, Tokyo, Jepang lewat program JAL Foundation.
Baca Juga: Soal Duet Anies-Sohibul Iman, NasDem Masih Tunggu Arahan Surya Paloh
Sepulang dari Jepang, Anies diterima di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Tak puas dengan gelar Sarjana Ekonomi, Anies terbang ke Amerika untuk mengambil studi S2 dan S3. Adapun untuk jenjang S2, dia berkuliah di Universitas Maryland, College Park dan untuk S3 dia berkuliah di Northern Illinois University.
Rekam Jejak
Setelah lulus kuliah, Anies pertama kali bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi, UGM. Setelahnya dia menerima beasiswa Fulbright untuk pendidikan master di bidang international security and economic policy di University of Maryland, College Park, Amerika Serikat.
Anies juga melanjutkan studi S3 dengan mengambil ilmu politik di Northern Illinois University, Amerika Serikat dan lulus pada tahun 2004. Di Amerika, Anies sempat bekerja jadi asisten riset di The Office of Research, Evaluation and Policy Studies.
Setelahnya Anies menjabat manajer riset di IPC Inc, Bannockburn, Illinois, Amerika Serikat sampai tahun 2005. Nama Anies Baswedan pun mulai dikenal di Indonesia setelah bergelar doktor di Amerika dan kembali ke Tanah Air.
Anies pun langsung dipercaya menjadi peneliti senior di Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada tahun 2005. Selain itu dia juga turut menjabat sebagai Direktur Riset The Indonesian Institute.
Di bidang akademik, Anies menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina pada 2007 selama 8 tahun. Saat itu, dia jadi rektor termuda di Indonesia karena usianya masih 38 tahun.
Pada tahun 2010, Anies menggaungkan Gerakan Indonesia Mengajar yang punya tujuan mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia dengan mengirimkan para pengajar SD muda ke daerah-daerah pelosok. Di tahun 2013, Anies mulai terjun ke dunia politik dengan jadi peserta konvensi calon presiden dari Demokrat. Dia juga jadi juru bicara kampanye pada tim pemenangan Jokowi dan Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014.
Anies kemudian dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada 27 Oktober 2014. Setelah jabatannya selesai pada pertengahan 2016, dia maju Pilkada DKI Jakarta bersama Sandiaga Uno.
Anies dan Sandiaga pun resmi dilantik untuk memimpin Jakarta pada 16 Oktober 2017. Di akhir 2022, Anies lepas jabatan dan selang setahun, dia diumumkan sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024. Namun Anies yang maju bersama Muhaimin Iskandar (Cak Imin), kalah suara dari pasangan Prabowo - Gibran.
Sohibul Iman
Profil
Mohamad Sohibul Iman lahir di Tasikmalaya 5 Oktober 1965 sehingga kini berusia 58 tahun. Dia adalah politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak 10 Agustus 2015 hingga 5 Oktober 2020.
Sohibul juga merupakan Wakil Ketua DPR-RI periode 2013-2014, menggantikan Anis Matta yang mengundurkan diri lantaran menjadi Presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq. Sejak tahun 2005, Sohibul mendapat mandat sebagai Ketua DPP PKS Bidang Ekuintek (Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Teknologi).
Pendidikan
Sohibul Iman mengenyam pendidikan di SD Negeri Jajaway Tasikmalaya (1979), SMP Negeri 1 Tasikmalaya (1982), dan SMA Negeri 2 Tasikmalaya (1985). Dia kemudian kuliah di Institut Pertanian Bogor (ITB) selama tiga semester hingga menerima beasiswa dari Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) dan pindah ke Universitas Waseda, Jepang.
Di Universitas Waseda Jepang itulah, Sohibul memperoleh gelar Sarjana Teknik pada 1992. Dia lalu menempuh pendidikan Magister Teknik di Universitas Takushoku pada 1994. Setelahnya gelar PhD dari Sekolah Pascasarjana Pengetahuan Sains di Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST) tahun 2004.
Rekam Jejak
Sohibul Iman sempat menjabat sebagai Presiden PKS periode 2015-2020. Dia pun sudah aktif di lingkungan legislatif sejak tahun 2009 karena terpilih menjadi anggota Fraksi PKS DPR RI dapil DKI II. Dalam periode ini, Sohibul juga dipercaya menduduki posisi sebagai Wakil Ketua Komisi XI DPR RI.
Selang satu tahun, Sohibul menjabat Wakil Ketua Fraksi PKS bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Teknologi. Selain itu dia menjadi anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara DPR RI. Sohibul pun terpilih kembali menjadi anggota DPR RI untuk periode 2014-2019, tetapi dia mengundurkan diri pada tahun 2017.
Sebelum berkecimpung di dunia legislatif, Sohibul menjalani pekerjaan dengan berbagai bidang, mulai dari kebijakan teknologi dan industri hingga manajemen inovasi. Dia bahkan tercatat sempat bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Bukan hanya itu, Sohibul juga berkarier sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi hingga jadi rektor Universitas Paramadina. Tak berhenti sampai di situ, Sohibul pun kerap bergabung di Amroos Law Consultant. Dia menjadi konsultan hak paten yang telah banyak menangani hak paten dari berbagai perusahaan. Pada tahun 1998, dia juga ditunjuk sebagai Ketua Departemen IPTEK-LH DPP PK.
Kontributor : Trias Rohmadoni