Suara.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak generasi muda untuk menikah di usia yang tepat. Hal ini disampaikan Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Dr. Drs. Wahidin, M.Kes.
Wahidin mengatakan, BKKBN terus berupaya mengedukasi generasi muda, remaja untuk menikah di usia yang tepat, yakni minimal 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.
Ia menambahkan agar setelah menikah juga memperhatikan risiko kehamilan empat terlalu (4T) terlalu muda, terlalu tua usia kehamilan, terlalu rapat jarak usia kehamilan, dan jangan terlalu banyak melahirkan.
"BKKBN tidak pernah menghalangi orang untuk menikah, namun selalu menganjurkan menikah di usia yang tepat dan memperhatikan usia ideal ibu melahirkan pada rentang 21-35 tahun," ujarnya.
Baca Juga: Ameena Bikin Atta Halilintar Ketar-Ketir Saat Pulang Haji, Ngaku Mau Nikah! Siapa Calonnya?
Menurut Wahidin, hamil di usia terlalu muda kurang dari 20 tahun, kondisi panggul belum berkembang secara optimal dan kondisi mental yang belum siap menghadapi kehamilan dan menjalankan peran sebagai ibu. Terlalu tua bila ibu hamil pertama sudah usia 35 tahun.
Adapun T berikutnya adalah terlalu dekat bila jarak antara kehamilan satu dengan berikutnya kurang dari dua tahun. Kemudian, terlalu banyak, artinya ibu pernah hamil atau melahirkan lebih dari empat kali. Semuanya akan memiliki risiko bagi kesehatan ibu dan janin.
"Saat ini jumlah remaja (usia 10 – 24 tahun) sebesar 67 juta jiwa atau sebesar 24% dari total penduduk Indonesia (Sensus Penduduk 2020). Perlu dilakukan upaya-upaya untuk melindungi remaja dari risiko atau permasalahan kesehatan reproduksi.
Contoh permasalahan kesehatan reproduksi seperti NAPZA, perkawinan anak; Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS; masalah kesehatan mental seperti bias gender dan identitas seksual; kekerasan seksual; dan 'cyberbullying'."
Lebih lanjut, Wahidin mengatakan, saat ini media sosial telah menjadi akses utama masyarakat dalam memperoleh informasi. Kehadiran media sosial tidak dipungkiri dapat membuka potensi kreativitas remaja. Tidak hanya sebatas digunakan sebagai hiburan, melainkan juga menjadi media edukatif, informatif, serta inspiratif jika dimanfaatkan dengan baik.
Baca Juga: Beby Tsabina Resmi Menikah Muda! Alasannya Temukan Sikap Ini dari Sang Suami
Untuk itu, Ajang Kespro Kawula Muda (AKUKAMU) Jingle Dance Creation Challenge 2024 dengan tema remaja cerdas, reproduksi sehat, masa depan cerah merupakan upaya BKKBN memperkuat promosi kesehatan reproduksi bagi remaja.