Suara.com - Belakangan, lini media sosial diramaikan cerita keluarga berantakan karena anggotanya kecanduan judi online (judol). Kalau sudah begini, apa yang harus dilakukan agar keuangan keluarga kembali pulih?
Konsultan Perencana Keuangan sekaligus Penasihat Investasi, Melvin Mumpuni mengatakan setidaknya ada dua cara utama untuk mengamankan keuangan keluarga agar tidak semakin terpuruk akibat perilaku pecandu judol.
Dari mulai internet banking, dompet digital, hingga aset berharga seperti sertifikat rumah, BPKB kendaraan dan sebagainya.
Cara pertama dan paling utama yaitu memblokir semua aset dan sumber keuangan agar tidak digunakan untuk taruhan judi online. Dari mulai internet banking, dompet digital, hingga aset berharga seperti sertifikat rumah, BPKB kendaraan dan sebagainya.
"Jadi dalam kondisi seperti itu, pasangan bermasalah, mendingan di-stop dulu deh, handphonenya diambil aja, handphone ambil blokir semua sumber keuangan diblokir, jadi putus akses dulu untuk judol dan sebagainya," ujar Melvin saat dihubungi suara.com, Selasa (25/6/2024).
Langkah selanjutnya, yaitu berusaha memperbaiki pola pikir dan mindset pelaku judol. Apalagi lelaki yang juga Founder Finalsialku.com ini meyakini juga kecanduan judi online merupakan masalah psikologis, yang perlu mendapat penanganan ahli seperti psikiater atau psikolog.
"Tapi yang lagi waras (pasangan atau orangtua) fokus untuk benerin dulu pelaku (kecanduan judol), karena kalau udah kecanduan judol itu kena penyakit mental yang negatif, itu sembuhin dulu. Jadi sebelum sembuh akses keuangan, akses internet diblokir aja dulu," papar Melvin.
Dalam kondisi ini Melvin sangat tidak merekomendasikan keluarga korban kecanduan judol untuk menggunakan pinjaman online alias pinjol. Melakukan ini, kata Melvin hanya akan menjadi bola salju alias menambah masalah karena ada risiko berupa bunga pinjol yang perlu diperhatikan.
Alih-alih memanfaatkan pinjol dengan risiko bunga yang sangat besar, Melvin lebih menyarankan untuk mencari penghasilan tambahan untuk mengatasi masalah keuangan.
Baca Juga: Jawa Barat Provinsi Paling Banyak Penjudi Online, Nilai Transaksi Tembus Rp 3,8 Triliun
Namun jika sudah sangat butuh, terpaksa dan mendesak, barulah Melvin mengatakan tidak ada salahnya meminta bantuan anggota keluarga untuk memberikan pinjaman keuangan, dengan risiko yang lebih rendah karena tidak melibatkan bunga tinggi.
"Setelah diputus (sumber aset dan kecanduan pinjol), baru masalah keuangan baru dibereskan, ada nggak cara untuk menambah penghasilan, kalau memang harus pinjam keluarga boleh aja, untuk sementara itu dulu," pungkas Melvin.
Sehingga ia menyimpulkan agar bisa keluar dari lingkaran setan kecanduan judol, dua poin utama yaitu memutus akses sumber dana keuangan dan memperbaiki kondisi psikologis agar tidak lagi kecanduan.