Suara.com - Pernyataan ibunda dan ayah Thariq Halilintar yang menyinggung soal haji di acara lamaran menuai kontroversi.
Sebelumnya, Geni Faruk dalam acara lamaran Thariq dan Aaliyah Massaid menyebutkan anaknya sudah haji sejak umur 2 bulan. Tak hanya itu, Anofial Asmid juga sempat mengoreksi master of ceeremony (MC) yang tidak menyematkan gelar haji saat memanggil nama Atta Halilintar.
Komentar negatif dilontarkan netizen terhadap pernyataan keduanya.
Ustaz Abdul Somad (UAS) pernah memberikan penjelasan gelar haji yang disematkan pada orang telah berhaji.
Gelar haji diberikan menjadi hal yang lumrah karena membutuhkan waktu dan biaya yang tak sedikit. "Duit ada badan sehat, waktu tak ada. Ada badan sehat, waktu ada, duit tak ada. Saking besarnya hati maka ditulisnyalah haji di situ," katanya seperti dikutip dari kanal YouTube Tsaqofah TV pada Selasa (25/6/2024).
Menurutnya gelar haji tidak hanya tradisi orang Indonesia. Di Mesir dan Maroko, penyebutan kata haji juga dipakai untuk yang sudah berangkat ke Tanah Suci.
Namun, lain halnya bila itu menjadi angkuh dan sombong gegara haji. "Maka sesungguhnya dia belum mendapatkan hakikat haji. Karena sesungguhnya hakikat haji meninggalkan angkuh dan sombong," katanya.
Dia menjelaskan, orang berhaji sejatinya telah menanggalkan semua kesombongan dan keangkuhannya.
Semua pakaian mewah ditinggalkan dan digantikan dengan ihram. "Orang haji sudah pakai pakaian orang mati, orang haji sudah merasakan miniatur Padang Maghsar di Arafah," ungkapnya.
Baca Juga: Beda Spesifikasi Cincin Lamaran Atta Halilintar vs Thariq Halilintar, Harganya Jomplang Banget?
UAS menegaskan orang yang masih sombong dan angkuh berarti bukan haji mabrur.
"Kalau ada haji sombong angkuh ini haji marbut bukan haji mabrur. Haji yang mabrur haji yang ada perubahan, dulu sebelum haji pelit setelah berangkat haji MasyaAllah lewat kotak infaq (memberi)" kata UAS.