Suara.com - PKS resmi mengusung Sohibul Iman maju Pilgub Jakarta 2024 pada Minggu (23/6/2024). Hal ini mengejutkan publik karena PKS disebut-sebut bakal mengusung Anies Baswedan.
Sohibul dianggap pantas dicalonkan sebagai gubernur karena memiliki integritas dan kapasitas yang mumpuni. Ia sendiri pun menyatakan siap untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Anies juga dikabarkan bakal kembali maju dalam kontestasi politik itu, sehingga berpotensi bersaing dengan Sohibul. Di sisi lain, karier keduanya yang berbeda turut dibandingkan.
Karier Sohibul Iman
Baca Juga: Menerka Manuver PKS Di Pilkada DKI, Targetkan Duet Anies-Sohibul Iman?
Sohibul Iman pernah menjabat sebagai Presiden PKS untuk periode 2015-2020. Di bawah kepemimpinannya, suara partai ini naik dari 8,46 juta di tahun 2014 menjadi 11,49 juta pada 2019.
Di sisi lain, pria kelahiran Tasikmalaya, 5 Oktober 1965 itu sudah aktif di lingkungan legislatif sejak 2009. Pada tahun tersebut, ia terpilih menjadi anggota Fraksi PKS DPR RI dapil DKI II.
Daerah pemilihan itu mencakup Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, serta luar negeri. Dalam periode tersebut, Sohibul Iman juga dipercaya menduduki posisi sebagai Wakil Ketua Komisi XI DPR RI.
Selang satu tahun, ia menjabat Wakil Ketua Fraksi PKS bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Teknologi. Selain itu, ia menjadi anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara DPR RI.
Adapun sebelum berkecimpung di dunia legislatif, Sohibul menjalani pekerjaan dengan berbagai bidang. Mulai dari kebijakan teknologi dan industri hingga manajemen inovasi.
Baca Juga: Berat jika Lawan Anies di Jakarta, RK Lebih Mudah Menang di Pilkada Jabar karena Rivalnya Enteng?
Sohibul juga tercatat pernah bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tepatnya di Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Selain itu, Sohibul berpengalaman sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi hingga menjadi rektor Universitas Paramadina. Kemudian, ia kerap bergabung di Amroos Law Consultant.
Sohibul menjadi konsultan hak paten yang telah banyak menangani hak paten dari berbagai perusahaan. Menilik pada tahun 1998, ia pun ditunjuk sebagai Ketua Departemen IPTEK-LH DPP PK.
Karier Anies Baswedan
Setelah lulus kuliah, Anies pertama kali bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi, UGM. Setelahnya, ia menerima beasiswa Fulbright untuk pendidikan master.
Tepatnya pada bidang international security and economic policy di University of Maryland, College Park, Amerika Serikat. Anies juga melanjutkan studi S3 di negara yang sama.
Ia mengambil ilmu politik di Northern Illinois University dan lulus pada 2004. Di sana, Anies bekerja menjadi asisten riset di The Office of Research, Evaluation, and Policy Studies.
Setelah itu, ia menjabat manajer riset di IPC Inc, Bannockburn, Illinois, Amerika Serikat sampai 2005. Namanya mulai dikenal di Indonesia usai bergelar doktor di AS dan kembali ke Tanah Air.
Pada tahun 2005, Anies langsung dipercaya menjadi peneliti senior di Lembaga Survei Indonesia (LSI). Selain itu, ia juga turut menjabat sebagai Direktur Riset The Indonesian Institute.
Di bidang akademik, Anies pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina pada 2007. Saat itu, ia menjadi rektor termuda di Indonesia karena usianya masih 38 tahun.
Anies pada tahun 2010 menggaungkan Gerakan Indonesia Mengajar. Tujuannya untuk mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia dengan mengirimkan para pengajar SD muda ke daerah-daerah pelosok.
Atas gerakan itu, Anies masuk ke dalam daftar The 500 Most Influential Muslims pada Juli 2010. Ia juga diberi penghargaan oleh The Association of Social and Economic Solidarity with Pacific Countries (PASIAD).
Anies pada 2013 mulai masuk dunia politik dengan menjadi peserta konvensi calon presiden dari Demokrat. Ia juga menjadi juru bicara kampanye pada tim pemenangan Jokowi dan Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014.
Lalu, pada 27 Oktober 2014, Anies dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Setelah jabatannya selesai pada pertengahan 2016, ia maju Pilkada DKI Jakarta bersama Sandiaga Uno.
Keduanya pun resmi dilantik untuk memimpin Jakarta pada 16 Oktober 2017. Di akhir 2022, Anies lepas jabatan dan selang setahun, ia diumumkan sebagai calon presiden Pemilu 2024. Namun, dirinya yang maju dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kalah suara dari pasangan Prabowo-Gibran.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti