Suara.com - Daru Jaya 'Ndarboy Genk' sempat deg-degan bukan main saat tampil pertama kali pada konser Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) di Bendung Kamijoro, Kulon Progo, DIY, Sabtu (22/6/2024).
Malam itu, sang artis menyanyikan tiga lagu hits, yakni Anak Lanang, Mendung Tanpo Udan, dan Koyo Jogja Istimewa. Namun, saat coba mengajak para penonton ikut bernyanyi pada lagu pertama, sambutannya tidak begitu meriah.
"Jujur, saya deg-degan saat lagu pertama Anak Lanang tidak ada yang menyanyi. Puji syukur, pada lagu berikutnya lancar, bisa membuat goyang penonton," ungkapnya.
Dia juga mengatakan, "Semoga konser ini tidak cuma di Bendung Kamijoro, tapi juga bisa obyek wisata lainnya di Yogyakarta."
Baca Juga: Asyiknya Packrafting di Kali Papah, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga
Konser kemarin digelar untuk merayakan Hari Musik Dunia 2024 sekaligus hari jadi ketiga orkestra Kagungan Dalem Keraton Yogyakarta. Bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, YRO berkolaborasi dengan para seniman lokal.
Selain Daru Jaya Ndarboy Genk, ada juga Brian Prasetyoadi, Win Yovina Thopandi, Vocalista Harmonic Choir ISI Yogyakarta dan kesenian tradisional krumpyung dari Srawung Krumpyung Kulonprogo. Sementara, MW. Widyowiryomardowo hadir sebagai pengaba dalam konser bertajuk "Paramaswara" itu.
Konser dibuka dengan Gending Surceli. Selanjutkan, disuguhkan lagu-lagu seperti Memandang Alam, Turi-Turi Putih, Anak Lanang, Mendung Tanpo Udan, Koyo Jogja Istimewa, Yen Ing Tawang Ana Lintang, dan Tanjung Perak. Ada pula sajian Simfoni Kamijoro yang terdiri dari lagu Perahu Layar, Geblek Kulon Progo, dan Ikan Cucut Mandi di Laut.
Penghageng Kawedanan Kridhamardawa Keraton Yogyakarta yang menaungi YRO, KPH Notonegoro mengungkapkan, setidaknya seribu orang menghadiri konser gratis yang digelar secara outdoor tersebut.
"Tahun ini kami menyambangi Bendung Kamijoro Kulon Progo setelah melalui pertimbangan yang matang. Kami berharap konser ini bisa memberikan kebermanfaatan juga untuk masyarakat," ucap Kanjeng Noto, dikutip dari jogjaprov.go.id, Senin (24/6/2024).
Baca Juga: 3 Cara Nikmati Petualangan Seru di Samigaluh Kulon Progo, Wajib Main ke Kebun Teh!
Kanjeng Noto menyampaikan, tajuk "Paramaswara" berasal dari kata 'parama' berarti istimewa dan 'swara' berarti kidung atau lelagon sehingga diartikan sebagai kidung yang istimewa.
"Kami berterima kasih atas antusiasme masyarakat dan penonton setia YRO yang begitu tinggi. Semoga YRO, dengan konser Paramaswara khususnya, bisa menghadirkan tembang-tembang istimewa dan mengukir memori indah untuk seluruh penikmatnya," imbuhnya.