Detik-detik Geni Faruk Paksa Thariq Halilintar Dipanggil Haji, Memang Apa Hukum Gelar Haji dalam Islam?

Senin, 24 Juni 2024 | 12:09 WIB
Detik-detik Geni Faruk Paksa Thariq Halilintar Dipanggil Haji, Memang Apa Hukum Gelar Haji dalam Islam?
Thariq Halilintar diapit orangtuanya, Halilintar Anofial Asmid dan Lenggogeni Faruk. (YouTube/Thariq Halilintar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada momen tidak terduga terjadi saat lamaran Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar pada Minggu (23/6/2024) kemarin. Pasalnya ibunda Thariq, Lenggogeni Faruk, sempat memprotes keras ketika Atta Halilintar tak memanggil adiknya dengan sebutan haji.

“Thariq ini juga haji, waktu umur 2 bulan sudah naik haji sama kita,” ucap Geni Faruk, dikutip dari akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, Senin (24/6/2024).

“Tapi belum dihitung haji, Mi,” balas Atta yang kala itu didapuk memperkenalkan keluarga besarnya ke keluarga Aaliyah.

“Iya, tapi sudah Haji Thariq,” sahut Geni yang akhirnya diiyakan saja oleh sang anak sulung.

Baca Juga: Fuji Dianggap Caper Saat Thariq Halilintar Lamaran: Katanya Aku Nggak Pernah Segininya

Aurel Hermansyah berfoto dengan Gen Halilintar di lamaran Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid. (Instagram/@thariqhalilintar)
Aurel Hermansyah berfoto dengan Gen Halilintar di lamaran Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid. (Instagram/@thariqhalilintar)


Momen inilah yang belakangan menjadi perbincangan, salah satunya perihal makna dan hukum dari gelar Haji atau Hajjah yang diberikan di Indonesia. Memang seperti apa hukum pemberian gelar tersebut dalam pandangan agama Islam?

Habib Ja’far pernah membahas perkara gelar Haji tersebut dalam podcast-nya bersama Kaesang Pangarep. Sejak awal menjelaskan, Habib Jafar menegaskan bahwa ibadah harus didasarkan pada niat.

“Amalan itu tergantung pada niat. Kalau niatnya cuma dapat gelar haji, ya udah dapat gelar haji di dunia doang, di akhirat nggak dapat pahala dan ganjaran dari hajinya,” terang Habib Jafar.

Menariknya, menurut Habib Jafar, gelar haji sebenarnya adalah peninggalan dari masa penjajahan Belanda. Pasalnya saat itu penjajah Belanda khawatir umat Muslim yang sudah beribadah Haji akan berpikiran lebih terbuka dan menuntut kemerdekaan atas Indonesia.


“Sebenarnya gelar Haji itu bikinan Belanda, buat nandai orang Indonesia yang pergi haji, karena di sana tuh bertemu dengan banyak guru, bertemu dengan banyak orang, akhirnya pikirannya jadi tercerahkan, ketika pulang biasanya bikin pergerakan-pergerakan untuk melepaskan bangsa ini (dari penjajahan). Makanya diawasi, cara diawasinya gimana? Kasih gelar haji,” jelas Habib Jafar.

Baca Juga: Pacaran 8 Bulan, Pengorbanan Thariq Halilintar Ini yang Paling Bikin Aaliyah Massaid Klepek-Klepek

“Makanya kita salat, nggak jadi ‘Pak Salat’. Kita zakat nggak jadi ‘Pak Zakat’. Masa puasa, (dipanggil) ‘Eh, Ibu Puasa nih’,” sambungnya.

Namun Habib Jafar menegaskan, tidak ada salahnya menempatkan gelar Haji di depan nama seseorang yang sudah menunaikan salah satu rukun Islam tersebut. Namun akan menjadi salah apabila seseorang beribadah Haji semata demi mendapatkan gelar dan status sosial di dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI