Suara.com - Halilintar Anofial Asmid, ayah Thariq Halilintar menjadi sorotan saaf menghadiri acara lamaran sang putra dan Aaliyah Massaid pada Minggu (23/6/2024) di The Manor, Depok, Jawa Barat.
Pasalnya, ayah 11 anak tersebut terdengar mengoreksi ucapan MC yang saat itu memanggil Atta Halilintar sebagai perwakilan keluarga untuk menyampaikan maksud dan tujuannya dalam acara tersebut.
Rupanya, sang MC sempat lupa jika putra sulung Gen Halilintar itu baru saja menunaikan ibadah haji, sehingga tak memanggilnya menggunakan gelar Hajinya.
'Kita akan dengarkan bersama maksud dan tujuan hadirnya keluarga besar dari bapak Halilintar, untuk itu yang kami hormati bapak Atta Halilintar untuk dapat menyampaikan maksud dan tujuannya," kata MC pria seperti yang Suara.com kutip melalui video di TikTok @wanda_khair, Senin (24/6/2024).
Baca Juga: Kronologi Raker Komisi VIII, Bukti Kemenag Langgar Aturan Soal Pembagian Kuota Haji
Mendengar sang putra tidak dipanggil dengan gelar Haji, Halilintar Anofial Asmid langsung mengoreksi ucapan sang MC.
"Bapak Haji, Pak Haji Atta," ucapnya mengulang.
Hal ini pun langsung membuat MC merasa salah tingkah dan kemudian membetulkan ucapannya.
"Iya Bpak Haji, Bapak Haji Atta Halilintar," ungkapnya MC tersebut.
Hal ini sempat membuat suasana terasa canggung. Kedua orangtua Thariq Halilintar itu pun kemudian terlihat tertawa untuk mencairkan suasana.
Namun momen tersebut jadi mendapatkan tanggapan negatif dari netizen. Seperti yang dilihat di media sosial TikTok.
"Yang terhormat bapa haji furoda haji termahal atta halilintar," ujar @tukaxxxx.
"Masih mending, lah emaknyak malah bahas thor yang haji dari usia 2 bulan," kata @astxxxx.
"Buat keluarga ini gelar kasta adalah no 1," tambah @gadixxxx.
"Penting banget bagi mereka keluarga yang terhormat," ucap @admxxxx.
Haji dan hajjah merupakan simbol penghormatan yang diberikan kepada seseorang setelah mereka menunaikan ibadah haji.
Terkait hal ini, pendakwah kondang Ustadz Khalid Basalamah, melalui akun YouTube, Khalid Basalamah Official menyebut, melaksanakan ibadah haji pada hakikatnya bukan untuk mencari gelar apalagi untuk dibanggakan dan mendapat pengakuan orang banyak.
Ustadz Khalid mengingatkan, seseorang yang mampu dan hendak berhaji harus memiliki niat dan hati yang bersih agar tidak terpengaruh oleh urusan duniawi, yaitu mencari gelar semata. Tujuan ibadah haji yang terpenting dimaknai dengan mencari rahmat dan ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala.
“Bahwasanya tujuan ibadah haji itu mencari rahmat Allah, sejak kapan seseorang pergi berhaji itu hanya untuk mencari nama (gelar)?” kata dia.
Banyak muslim yang salah kaprah mengenai ibadah haji. Biasanya, orang-orang tersebut pergi ke Makkah saat menunaikan haji atau umrah, kemudian kembali ke tanah kelahirannya hanya untuk mendapat gelar haji yang kemudian dicantumkan di KTP hingga ijazah.
Riya atau pamer dalam ibadah, lanjut dia, membuat manusia menjadi sombong terhadap yang lainnya karena merasa dirinya lebih baik dalam beribadah. Hal ini juga dapat memengaruhi pikiran muslim untuk menjatuhkan dan memandang rendah orang lain karena ibadah yang dilakukannya. Sehingga amal ibadah tidak akan tercatat untuknya.
“Inilah yang berbahaya sekali seperti riya, hanya saran saya saja, jangan pakai gelar haji itu, itu bukan gelar yang harus dipasang,“ tegasnya.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits menjelaskan:
Artinya: Dari Sa’ad bin Abi Waqqâsh radhiyallahu anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,:“Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang bertakwa, kaya (hatinya), dan tersembunyi (dalam beribadah dan beramal/menyembunyikan amal)," (HR. Muslim, no. 2965).
"Allah cinta sekali dengan hamba yang patuh, tunduk kepada-Nya, kaya dan suka bersedekah, kemudian dia suka merahasiakan amalnya. Kalau orang sudah lihat dia beribadah tapi sengaja pamer kan ini berbahaya sekali," tutup dai kelahiran Makassar ini.