Banyak Dilakukan Artis Untuk Cegah Kebotakan, Ini Dos and Donts Sebelum dan Sesudah Transplantasi Rambut

Senin, 24 Juni 2024 | 06:21 WIB
Banyak Dilakukan Artis Untuk Cegah Kebotakan, Ini Dos and Donts Sebelum dan Sesudah Transplantasi Rambut
Verrell Bramasta tanam rambut. (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebotakan menjadi momok menakutkan bagi banyak orang, tak terkecuali para artis. Tak heran, belakangan semakin banyak artis lelaki yang melakukan transplantasi rambut. Sebut saja mulai dari Atta Halilintar, Verrel Bramasta, Anang Hermansyah, hingga Vincent Rompies.

Transplantasi rambut merupakan prosedur medis yang melibatkan pemindahan folikel rambut dari satu area tubuh ke area botak di kepala. Prosedur ini telah terbukti efektif dalam memulihkan rambut yang rontok dan memberikan hasil yang natural.

Namun, sebelum dan sesudah menjalani transplantasi rambut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasil yang diperoleh maksimal.

Dokter Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik dari The Clinic Beautylosophy Cipete, dr. Nur Anindhawati, Sp.BP-RE menjelaskan, ada beberapa do's and don'ts yang harus diperhatikan sebelum maupun sesudah melakukan transplantasi rambut.

Baca Juga: Rambut Rontok Jadi Masalah Utama yang Buat Laki-Laki Jadi Insecure, Memang Penyebabnya Apa Sih?

Sebelum transplantasi rambut

Sebelum melakukan transplantasi rambut, pasien dilarang untuk mengonsumsi rokok maupun alkohol setidaknya selama seminggu sebelum prosedur dilakukan.

Selain itu, pasien juga tak boleh bergadang dan harus tidur yang cukup. Kalau tidurnya kurang, hal itu dapat memengaruhi tekanan darah menjadi naik, sehingga membuat prosedur transplantasi harus ditunda.

“Karena misalnya kalau enggak bisa tidur itu deg-degan, terus tensinya naik. Nah kalau tensinya naik kan otomatis kita harus menunda dulu gitu,” kata dr. Nur dalam media Hair Transplantation Gathering beberapa waktu lalu.

Sesudah transplantasi rambut

Baca Juga: Tak Kalah dengan Turki, Dokter Ini Kembangkan Transplantasi Rambut dengan Metode FUE Pertama di Indonesia

Sesudah transplantasi rambut, pasien dilarang untuk menggaruk maupun menggesek kepalanya karena dikhawatirkan dapat membuat rambut yang baru ditanam menjadi rusak bahkan tercabut. Dilarang juga menggunakan shower bertekanan tinggi karena dapat membuat rambut menjadi rusak.

Para pasien juga dianjurkan untuk tidak terlalu banyak berkeringat karena akan membuat mereka jadi terpicu untuk keramas. Padahal, keramas setelah transplantasi tidak boleh terlalu sering dilakukan.

“Jangan berkeringat banyak karena itu kan kulit kepala tidak bisa keramas dengan baik. Memang keramas, tapi kan istilahnya tidak bisa dibersihkan menyeluruh. Jadi kalau berkeringat banyak itu mempersulit dia untuk tumbuh,” pungkas dr. Nur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI