Suara.com - Anies Baswedan tak masalah dengan sikap Kaesang Pangarep yang memberi sinyal tidak mau berpasangan dengannya dalam Pilgub Jakarta 2024. Kaesang sebelumnya memang memberi sinyal tidak akan berpasangan dengan Anies di Pilgub Jakarta 2024 karena adanya perbedaan.
Namun putra bungsu Presiden Jokowi itu tak menjelaskan apa perbedaan yang dimaksud meski telah diberondong pertanyaan wartawan. Padahal, belakangan ini wacana duet Anies dan Kaesang untuk pilgub DKI sudah santer terdengar.
Simak beda kelas Anies vs Kaesang yang kabarnya ogah berpasangan di Pilgub DKI berikut ini.
Pendidikan, Karier, dan Kekayaan Anies Baswedan
Anies Baswedan mulai mengenyam pendidikan awal di SD Laboratori 2, Kabupaten Sleman. Setelah itu, Anies melanjutkan ke SMP Negeri 5 Yogyakarta kemudian SMA Negeri 2 Yogyakarta.
Pada tahun 1987, Anies terpilih mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Amerika Serikat. Program inilah yang membuatnya menempuh masa SMA selama 4 tahun sehingga baru lulus tahun 1989.
Anies kemudian berkuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1989. Dia pun aktif berorganisasi yakni bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam dan jadi salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam UGM.
Pada tahun 1993, Anies mendapat beasiswa dari Japan Airlines Foundation untuk kuliah musim panas di Universitas Sophia, Tokyo. Beasiswa ini dia dapatkan usai menang lomba menulis bertemakan lingkungan. Gara-gara kuliah musim panas itu, Anies baru lulus dari UGM tahun 1995.
Setelah lulus kuliah, Anies aktif di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM. Karena prestasinya yang gemilang, Anies mendapat beasiswa untuk pendidikan magister dan doktor.
Anies meraih gelar master S2 di University of Maryland, School of Public Policy, College Park, Amerika Serikat. Sementara itu pendidikan S3 ditempuh Anies di Northern Illinois University, Department of Political Science, DeKalb, Illinois, Amerika Serikat.
Baca Juga: Terkuak Khodam Anies Baswedan Ternyata Macan Cisewu, Hewan Apa Itu?
Ketika menimba ilmu di AS, Anies berkarier sebagai Research Assistant di Kantor Penelitian, Evaluasi, dan Studi Kebijakan. Kemudian tahun 2004-2005, dia berkarier sebagai Research Manager, IPC Inc, Bannockburn, Illinois, USA.
Setelah itu, Anies melanjutkan kariernya sebagai Senior Researcher, Lembaga Survei Indonesia pada tahun 2005-2007. Tak hanya itu, dia juga pernah berkarier di National Advisor for decentralization and regional autonomy, Kemitraan untuk Pembaruan Tata Pemerintahan selama satu tahun.
Anies lalu melanjutkan kariernya di Research Director, Institut Indonesia Pusat Analisis Kebijakan Publik pada tahun 2005-2009. Di tahun 2007, dia juga mengemban jabatan sebagai Rektor dan Presiden di Universitas Paramadina Presiden.
Dari tahun 2008 sampai sekarang, Anies dikenal sebagai anggota Dewan Pemimpin Muda untuk Indonesia di Jakarta. Selain itu sejak tahun 2009 sampai saat ini, Anies juga menjabat sebagai Dewan Penasehat Bina Antarbudaya di Jakarta, Indonesia.
Berlanjut tahun 2010-2013, Anies menginisiasi gerakan Indonesia mengajar dan menduduki jabatan sebagai Founder dan Chairman di Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Setelah itu, Anies merintis kariernya di dunia pemerintahan. Pada tahun 2011, Anies menjadi anggota sebagai Panitia Seleksi Komisaris KPU dan Bawaslu sampai dengan tahun 2012.
Sebelumnya itu, pada 2009 Anies menduduki jabatan sebagai Dewan Manajer AMINEF di Jakarta sampai dengan tahun 2013. Anies kemudian menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 2014 - 2019. Dia juga terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017 - 2022.
Sementara itu dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 9 Februari 2023, Anies Baswedan tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 11.789.358.223 (Rp 11,7 miliar).
Pendidikan, Karier, dan Kekayaan Kaesang
Kaesang bersekolah di SDN 16 Mangkubumen Kidul. Setelah itu dia melanjutkan pendidikannya ke SMPN 1 Solo. Kaesang kemudian menempuh pendidikan SMA di Singapura, tepatnya di Anglo-Chinese School International dengan program studi International Baccalaureat.
Setelah lulus SMA, Kaesang berkuliah Marketing di Singapore University of Social Sciences (SUSS). Namun tak diketahui berapa IPK Kaesang. Meski begitu, Kaesang jadi salah satu di antara tiga wisudawan yang menerima penghargaan SUSS-EMP Alumni Entrepreneurship Award karena bisnisnya memiliki dampak bagi masyarakat.
Kaesang kemudian memutuskan untuk jadi pebisnis usai menamatkan studinya. Kebanyakan bisnis Kaesang didominasi dalam makanan dan minuman, seperti Sang Pisang, Mangkok Ku, Ternak Kopi, Siap Mas, Chili Pari, Markobar, Goola, hingga ternak lele yang tersebar di seluruh kota besar Indonesia.
Tak hanya kuliner, Kaesang merambah bisnis clothing line lewat brand Sang Javas. Selain itu, ada aplikasi digital Madhang dan platform Saham Rakyat yang juga didirikan Kaesang.
Setelah bertahun-tahun menggeluti bisnisnya, Kaesang memutuskan banting setir ke dunia politik tanpa bekal keilmuan. Baru beberapa hari gabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang langsung mendapatkan jabatan Ketua Umum.
Sementara itu, harta kekayaan Kaesang belum bisa ditemukan di LHKPN karena ia bukan pejabat negara. Kaesang diyakini memiliki harta lebih dari Rp92,2 miliar pada tahun 2021. Total harta kekayaan Kaesang ini diketahui dari pembelian saham PT Panca Mitra Multiperdana sebesar 8 persen dengan angka transaksi Rp92,2 miliar.
Namun nilai itu belum termasuk saham yang dimiliki Kaesang di klub bola Persis Solo. Terlebih, Kaesang juga dikabarkan memiliki 40 saham klub Laskar Sambernyawa.
Kontributor : Trias Rohmadoni