Infografis
Suara.com - Komedian Marshel Widianto yang dicalonkan sebagai Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menuai berbagai kritik publik.
Calon yang diusung Partai Gerindra itu sontak dibandingkan dengan komedian lain yang sukses melenggang di kancah politik, yakni Komeng.
Diketahui Komeng yang baru saja terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Komeng mendapat suara tertinggi di Jawa Barat dan mendapat respons antusias publik.
Berbeda dengan Komeng, Marshel malah banjir kritik publik.
Baca Juga: Selain Nikita Mirzani, Surya Insomnia Sebut Marshel Widianto Seperti Kucing yang Suka Menjilat
Sama-sama masuk politik dengan background komedian, pendidikan Komeng dan Marshel sendiri beda jauh, seperti apa?
![Komeng di podcast Deddy Corbuzier. [Youtube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/21/37551-komeng-di-podcast-deddy-corbuzier-youtube.jpg)
Pendidikan Marshel Widianto tidak diketahui dengan jelas. Suami dari Cesen JKT48 itu hanya diketahui merupakan lulusan SMK.
Marshel Widianto menempuh pendidikan menengah atas di SMK Negeri 48. Namun tak ada informasi soal lokasi sekolah ayah satu orang anak itu.
Tak diketahui pula apakah ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.
Sementara dalam perjalanan karirnya, Marshel pernah bekerja sebagai penonton bayaran dan asisten sebelum berkarir di dunia stand-up comedy.
Baca Juga: Viral Video Lawas Desta Bongkar Aib Marshel Widianto: Kok Elu Tega Bohongin Kita?
Berbeda dengan Marshel, Komeng merupakan seorang sarjana. Komedian legendaris itu baru menyelesaikan S1 di usia kepala 4.
Pria bernama asli Alfiansyah Bustami alias Komeng pernah menempuh jenjang perguruan tinggi di Akademi Bisnis Indonesia pada tahun 1990-an. Sayangnya ia tak melanjutkan pendidikan karena kesibukan.
Komeng kemudian berpindah-pindah hingga tiga kampus namun tetap tak tamat. Hingga akhirnya Komeng kembali menempuh pendidikan S1 di STIE Tribuana dan lulus pada 2018.
Komeng lulus dengan skripsi berjudul "Pengaruh Disiplin dan Pemberdayaan Terhadap Profesionalisme Anggota Persatuan Seniman Komedi Indonesia Jawa Barat". Skripsi terduga merapat nilai A dari para penguji.
