Suara.com - Menginjak usia 40 tahun, idealnya finansial seseorang sudah tertata dengan baik. Termasuk sudah mulai tercapainya beberapa target keuangan. Yuk, lakukan financial checklist!
Financial checklist adalah metode untuk mencari tahu capaian keuangan dalam periode tertentu. Dengan cara ini, seseorang akan lebih mudah merencanakan target keuangan selanjutnya yang akan dicapai di masa mendatang.
Berikut ini cara mengecek keuangan di usia 40 tahun ke atas yang sebaiknya sudah dilakukan, menurut Faculty Head Sequis Quality Empowerment Yan Ardhianto, AWP, RFP, IPP.
1. Menyiapkan dana pensiun
Baca Juga: 3 Tips Keuangan Untuk Mempersiapkan Budget Nonton Konser
Pada usia 40-an, bukan lagi saat untuk Fear of Missing Out (FOMO) atau rasa khawatir lifestyle tertinggal dari orang lain. Ini karena uang bisa habis tergerus demi memenuhi keinginan menjadi seperti orang lain. Sehingga menyiapkan dana pensiun sebaiknya sudah dilakukan jika menginjak usia 40 tahun ke atas. Entah dengan mengikuti program tabungan pensiun di bank, berinvestasi untuk mengoptimalkan dana pensiun, seperti investasi di obligasi, reksadana atau program dana pensiun atau DPLK pribadi dari lembaga keuangan bank atau dari perusahaan asuransi.
“Jika saat pensiun, Anda ingin tetap dapat hidup nyaman seperti masa sekarang, tidak cukup hanya mengandalkan sisa tabungan atau BPJS Tenaga Kerja. Saat usia produktif dan sudah memiliki pendapatan, sebaiknya Anda sudah mempersiapkan dana pensiun, ujar Yan.
"Dapat dimulai dengan mengalokasikan 10% hingga 20% setiap bulan untuk tabungan pensiun. Naikkan terus persentasenya jika ada tambahan pendapatan, seperti mendapat bonus, kenaikan gaji, atau dari pendapatan lainnya,” sambungnya.
2. Mendaftar asuransi
Memasuki usia 40-an, umumnya risiko kesehatan juga makin meningkat sehingga perlu menyiapkan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan sejak usia masih produktif dan masih sehat agar jika terkena risiko sakit, bisa segera mendapatkan pengobatan medis dan finansial keluarga juga tidak terganggu.
Baca Juga: Stop! Ketahui 5 Dampak Buruk Pakai Paylater, Penyebab Stres Finansial
3. Sudah punya dana darurat
Dana darurat fungsinya untuk persiapan jika harus dihadapkan pada situasi tidak terduga, seperti tagihan mendadak, kehilangan pekerjaan, atau perawatan medis mendesak.
Dana darurat akan terasa manfaatnya saat nanti membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar tanpa perlu meminjam atau menggadaikan barang juga tidak perlu mencairkan dana investasi.
Yan menyarankan untuk menyisihkan minimal 10% untuk dana darurat. Minimal dana darurat di tabungan sebesar 3 hingga 6 kali gaji yang dimiliki.
4. Pastikan hutang dibayar lancar atau terlunasi
Yan mengingatkan jika ingin berutang atau mengambil pinjaman, sudah lebih dulu memikirkan cara mengembalikannya. Contohnya jika utang dibayar dengan cicilan, pastikan dulu apakah suku bunga bersifat tetap atau fluktuatif. Apalagi tingkat inflasi atau bunga umumnya selalu bertambah.
Ia juga menambahkan jika memiliki utang, bayarlah sesuai tanggal tagihan agar tidak terkena denda. Jangan bayar utang dengan metode minimum payment, tetapi sesuai nominal tagihan atau melunasi jika memiliki kelebihan dana.
“Kita perlu mengelola utang untuk menjaga kestabilan keuangan keluarga dan menjaga reputasi finansial di mata kreditur jika suatu hari membutuhkan fasilitas kredit dari lembaga keuangan. Hal ini karena status utang dapat di cek di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh OJK,” saran Yan.
5. Sudah ada dana pendidikan
Jika memiliki anak, sebaiknya buatlah dana pendidikan anak dengan baik. Alokasikan 10% dari pendapatan dan tambah terus persentasenya karena biaya pendidikan bersifat fluktuatif.
Bisa juga dana pendidikan diperoleh dengan memenuhi dana pendidikan karena ada manfaat asuransi jiwa bagi orang tua sebagai pencari nafkah. Salah satunya adalah asuransi pendidikan dwiguna (endowment).