Selain menyuguhkan kemasan ramah lingkungan yang alami, Lazismu Wilayah Bali mengabarkan dalam mengemas daging segar menggunakan ampas tebu. Menurut Edo selaku amil di Pulau Seribu Pura, ampas tebu tersebut sudah dibentuk layaknya Styrofoam. “Tapi ini bukan Styrofoam, melainkan kemasan kedap air yang mudah terurai jika sudah menjadi limbah” imbuhnya.
Kendati digunakan dalam sehari untuk mengemas daging segar, kemasan ramah lingkungan tergolong efisien dan ekonomis. Di tahun mendatang, kata Farabi Lazismu yang telah menggunakan kemasan ramah lingkungan selama ini, harus tetap mempertahankannya.
Siapa tahu dari Lazismu wilayah yang lain, kata dia, menemukan inovasi bahan kemasan ramah lingkungan lagi dari kearifan lokal masing masing dalam mengemas daging segar dalam program Qurbanmu Bahagiakan Sesama.
Tidak hanya itu, mitra Lazismu, Corporate Secretary BCA Syariah, Nadia Amalia Sekarsari menyampaikan bahwa BCA Syariah berupaya mengedukasi dan menularkan semangat mendukung pembangunan berkelanjutan kepada warga di antaranya dengan menggunakan kemasan yang ramah lingkungan. Selain itu, kemasan ini juga lebih baik untuk kesehatan dibandingkan menggunakan plastik.