Suara.com - Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya menyarankan masyarakat untuk memilih destinasi yang lebih dekat imbas dari mahalnya harga tiket pesawat.
Ia berharap agar mahalnya harga tiket pesawat tidak mengurungkan niat masyarakat untuk berwisata, terutama menjelang musim liburan sekolah pada periode Juni–Juli.
“Intinya, jangan mengurungkan niat untuk berwisata,” kata Nia seperti dikutip dari ANTARA baru-baru ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menekankan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti keluhan mengenai mahalnya harga tiket pesawat, salah satunya dengan berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan untuk menambah jumlah maskapai penerbangan.
Baca Juga: Danau Dendam Tak Sudah Berpotensi Raih Cuan Rp 361 Juta per Bulan
“Keluhan ini (tiket pesawat mahal) sangat kami dengar dan terus kami upayakan agar ada tindak lanjut segera,” ujar Sandiaga Uno dikutip dari ANTRA.
Sandiaga mengungkapkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengenai penambahan maskapai yang akan dilakukan pada pertengahan 2024.
Beberapa maskapai telah ditambahkan untuk rute penerbangan di Indonesia bagian timur, seperti Bali-Manado, Manado-Sorong, dan Manado-Ambon oleh TransNusa, yang sudah mulai beroperasi sejak April 2024.
"Jumlah penerbangan secara keseluruhan belum ditambah," kata Sandiaga.
Ia mencatat bahwa meskipun minat wisatawan domestik ke Bali meningkat sekitar sepuluh persen, jumlah penerbangan ke Bali justru menurun sekitar 20 persen, sehingga keterisian penerbangan meningkat. Sandiaga menambahkan bahwa meski harga tiket pesawat mahal, minat orang untuk berwisata belum menurun.
Baca Juga: Mau Healing ke Bali dan Dapat Tiket Pesawat Mahal? Ini Penyebabnya
Sandiaga Uno sebelumnya memperkirakan harga tiket pesawat akan segera turun dengan bertambahnya jumlah pesawat dari maskapai penerbangan. Ia memprediksi bahwa harga tiket pesawat akan turun di paruh kedua tahun ini.