Suara.com - Virgoun ditangkap polisi karena pakai narkoba ternyata dianggap tidak mengherankan. Bahkan netizen tidak sungkan menyebut, nyaris semua perilaku cowok redflag dimiliki mantan suami Inara Rusli itu.
Fakta penangkapan Virgoun dibenarkan kepolisian Polres Metro Jakarta Barat, meski sayangnya tidak mengungkap lebih lanjut dimana dan apa jenis narkoba yang digunakan pelantun Surat Cinta Untuk Starla itu.
"Benar (ditangkap). Iya (Virgoun)," kata Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi kepada awak media melalui pesan singkat, Kamis, 20 Juni 2024.
Di sisi lain, sesaat setelah Virgoun tertangkap, sang ibunda Virgoun EVa Manurung langsung mendatangi Polres Jakarta Barat untuk menemui buah hatinya. Bahkan saking tidak kuasa menerima beban berat Eva Manurung disebut dibuat lemas hingga pingsan mendengar penangkapan putranya.
Baca Juga: Tangis Eva Manurung Pecah Dengar Kabar Virgoun Ditangkap Gegara Narkoba
Uniknya komentar netizen juga kerap membuat publik penasaran, bahkan tidak sedikit yang mengaku biasa saja saat Virgoun ditangkap narkoba. Termasuk ada juga yang menyebut Virgoun memiliki berbagai perilaku cowok redflag atau berbahaya, dan sebaiknya tidak didekati.
"Hah Virgoun ketangkap narkoba? Edan itu red flag diborong kabeh (semua)," ungkap @piiruvat.
"Vrigoun ini nggak ada jadwal lainkah selain 'ditangkap perkara narkoba'," komentar @ffallforyouu.
Seperti diketahui sebelum perceraiannya dengan Inara Rusli, Virgoun diketahui kerap berselingkuh dengan perempuan lain hingga tidak sungkan memesan 'PSK' melalui sebuah aplikasi.
Tidak hanya itu, Virgoun juga sempat memperkarakan hak asuh anaknya dari Inara Rusli yang dianggap tidak etis. Apalagi Inara yang memiliki keseharian di rumah, dinilai cukup dekat dengan anak-anaknya dibanding virgoun.
Baca Juga: Virgoun Ditangkap Karena Kasus Narkoba, Koleksi Moge Ala Motor Polisi Curi Perhatian
Lantas, apa itu red flag?
Pada dasarnya, Red Flag bisa merupakan peringatan harfiah akan suatu bahaya, seperti bendera isyarat yang digunakan oleh kapal yang tenggelam, atau peringatan kiasan, seperti bendera merah yang dilayangkan oleh ledakan kemarahan seorang kandidat kepada para pemilih mengenai temperamennya.
Red Flag telah digunakan untuk menandakan situasi berbahaya selama berabad-abad, mulai dari bendera militer abad ketujuh belas yang menandai dimulainya pertempuran hingga bendera merah stasiun penjaga pantai, yang memperingatkan pengunjung pantai tentang kondisi air yang berbahaya.
Hal sama diadopsi dalam suatu hubungan. Istilah Red Flag bisa menjadi kiasan yang melabeli seseorang sebagai "bahaya" entah dari sikap atau kondisi lainnya.
Oleh sebab itu, seseorang akan diminta menjauh dari orang-orang yang berlabel Red Flag ini agar tidak menderita fisik dan batin.
“Dalam suatu hubungan, tanda bahaya adalah tanda bahwa orang tersebut mungkin tidak dapat memiliki hubungan yang sehat dan melanjutkan hubungan bersama akan berbahaya secara emosional,” jelas Dr. Wendy Walsh, PhD, seorang psikolog klinis yang berspesialisasi dalam hubungan.