Kurangi Sampah Makanan, Bikin Lubang Biopori di Rumah Jadi Solusi: Begini Caranya

Kamis, 20 Juni 2024 | 14:50 WIB
Kurangi Sampah Makanan, Bikin Lubang Biopori di Rumah Jadi Solusi: Begini Caranya
Ilustrasi sampah makanan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gaya hidup ramah lingkungan bisa dimulai dari rumah. Termasuk menerapkan cara kelola sampah makanan atau food waste agar tidak berakhir di tempat sampah, karena bisa jadi pupuk untuk tanaman loh.

Dosen Fakultas Teknik sekaligus Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Jakarta, Dr. Ari Fadiati, M.Si mengatakan sumber penghasil sampah makanan terbesar bukan berasal dari restoran atau hotel, melainkan sampah rumah tangga.

Kondisi ini disebabkan karena bosan terhadap makanan, dibuang karena rasa sudah tidak enak. Ditambah aktivitas memasak berlebih juga menjadi penyebab tingginya jumlah sampah makanan yang dihasilkan suatu rumah tangga.

Ilustrasi sisa makanan. (Shutterstock)
Ilustrasi sisa makanan. (Shutterstock)

Inilah sebabnya menurut Ari, sangat penting setiap rumah mengelola sampah makanan dengan baik, salah satunya dengan setiap rumah dipasangkan lubang biopori dengan minimal kedalaman 70 meter.

Baca Juga: Pencegahan Food Waste Demi Ketahanan Pangan di Indonesia, Ini Salah Satu Cara yang Bisa Dilakukan

"Ini pernah dilakukan kompleks kami, dimana di setiap rumah tangga ada pagar halaman nempel ke jalan. Nah halaman dekat jalan itu setiap 3 meter harus ada lubang biopori, itu harus ada aturan dari RW," ujar Ari dalam acara kampanye Gastronomi Indonesia yang Bijak dan Berkelanjutan di Kemang, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air, yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.

Praktisi yang juga anggota Indonesia Gastronomy Community (IGC) ini mengatakan setiap rumah bisa memasang lubang biopori sendiri, dengan nanti biayanya diganti oleh pihak pengurus perumahan seperti RW.

Adapun cara membuatnya, kata Ari juga cukup mudah, yaitu dengan dengan menggunakan paralon dengan minimal lebar 40 centimeter, di mana di badan paralon ini dilubangi dengan lingkaran kecil-kecil dengan posisi acak. Lubang ini nantinya bisa digunakan bateri atau binatang di dalam tanah untuk mengurai sampah organik atau sampah makanan.

"Jadi sampah makanan tidak berhamburan, sisa bahan makanan terutama sayuran dimasukan ke sana. Setelah dipadatkan dia akan makin lama makin hancur, bercampur dengan tanah. Itu akan membuat lingkungan semakin subur," ungkap Ari.

Baca Juga: Cegah Food Loss and Waste, Generasi Milenial Harus Bertanggung Jawab Terhadap Konsumsi Makanan

Keberadaan lubang biopori di rumah ini tidak hanya membuat lingkungan atau tanah di rumah semakin subur, tapi juga sampah makanan berkurang.

"Jadi kita tidak hanya mendorong tukang sampah, jadi sampah makanan ini bisa dihancurkan oleh alam," pungkas Ari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI