Suara.com - Nikita Willy hamil anak kedua, membuat netizen menyoroti baby Issa alias Issa Xander Djokosoetono yang baru berusia 2 tahun. Pertanyaanya, berapa jarak usia ideal antar anak dalam keluarga?
Pengumuman Nikita Willy hamil anak kedua ini dibagikan lewat unggahan Instagram terbarunya. Nampak perempuan berusia 29 tahun itu bersama suaminya, Indra Priawan memamerkan momen saat keduanya mengadakan acara gender reveal.
Dalam foto yang dibagikan, tampak Nikita dan Indra kompak mengenakan kaos putih dan celana hitam, sementara putra sulung mereka, Issa menggunakan baju serba putih.
Ada pula kue berwarna biru yang menandakan bayi di dalam kandungan Nikita Willy berjenis kelamin laki-laki. Perempuan 29 tahun itu bakal punya jagoan nomor dua setelah Issa.
Baca Juga: Bikin Kepikiran Setiap Saat, Nikita Willy Cuma Ngidam Sarapan Sederhana Ini Ketika Hamil Anak Kedua
"Round two with blue! Another precious baby boy to love and cherish #2 (putaran kedua dengan warna biru! Bayi laki-laki berharga lainnya untuk dicintai dan disayangi) #2," tulis Nikita Willy sebagai caption, dikutip suara.com, Kamis (20/6/2024).
Dengan berita ini, artinya Baby Issa yang lahir pada 7 April 2022 dan masih berusia 2 tahun akan segera menjadi seorang kakak dari janin lelaki yang sedang dikandung ibunya.
Menariknya, usia 2 tahun ini juga jadi jarak kehamilan antar anak yang paling minimal dalam sebuah keluarga. Ini sebagaimana pernyataan, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo pada 2020 silam.
Ia mengatakan jika ingin tambah momongan sebaiknya paling minimal memberikan jarak 3 tahun, atau menunggu anak berusia 24 bulan alias 2 tahun baru merencanakan kehamilan selanjutnya.
"Dari kehamilan sekarang dengan yang akan datang ada yang namanya birth to birth interval, jadi minimal 3 tahun," ujar Hasto.
Baca Juga: Nikita Willy Umumkan Hamil Anak Kedua, Warganet Doakan Ini
Menurut Hasto, usia anak 24 bulan atau 2 tahun umumnya sudah selesai masa pemberian ASI.
Sementara itu mengutip Mayo Clinic, jarak kehamilan adalah faktor penting agar dalam program keluarga berencana (KB). Langkah ini ditujukan agar orangtua maupun anak pertama sudah siap menerima kehadiran anak atau adik baru dalam keluarga.
Apalagi penelitian menunjukan jarak kehamilan terlalu berdekatan, apalagi jika jaraknya hanya 6 bulan bisa meningkatkan risiko lahir prematur, bayi lahir berat rendah, cacat bawaan, skizofrenia hingga ibu alami anemia.
Bahkan penelitian terbaru juga menunjukan jarak kehamilan yang terlalu dekat meningkatkan risiko autisme pada anak kedua. Risiko ini semakin meningkat jika jarak kehamilan kurang dari 12 bulan.
Jarak kehamilan terlalu dekat juga bisa membuat ibu belum pulih sepenuhnya setelah melahirkan. Ini karena kehamilan dan menyusui bisa menghabiskan simpanan nutrisi di ibu, terutama asam folat.