Suara.com - Mengonsumsi keju ternyata berkaitan dengan kesehatan mental. Hal itu terungkap dalam studi berskala besar terhadap 2,3 juta orang yang dilakukan oleh tim peneliti dari Shanghai Jiao Tong University School of Medicine.
Berdasarkan siaran New York Post pada Selasa (18/6/2024), penelitian yang dipimpin oleh Profesor Tian-Ge Wang menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kesehatan mental dan ketahanan terhadap stres kuat, tampaknya mengonsumsi lebih banyak keju.
Dengan menggunakan 33 faktor yang menghubungkan kesehatan mental dengan penuaan fisik, para peneliti menemukan bahwa meskipun keju tidak secara langsung bertanggung jawab atas umur panjang, konsumsi keju dan buah yang lebih banyak merupakan kontributor utama terhadap tingginya skor kesejahteraan.
Faktanya, mereka yang melaporkan mengonsumsi camembert dan keju sejenis memiliki dampak positif 3,67 persen terhadap faktor penuaan yang sehat tersebut.
Para ahli sepakat mozzarella merupakan salah satu jenis keju yang baik untuk kesehatan.
"Ini sumber protein dan kalsium yang baik dan bahkan mengandung probiotik yang dapat bermanfaat bagi kesehatan usus dan kekebalan tubuh. Mozzarella segar juga memiliki lemak jenuh dan natrium lebih rendah dibandingkan keju lainnya," kata Cheng-Han Chen, dokter ahli kardiologi bersertifikat, kepada Parade.
Hasil penelitian tim dari Shanghai Jiao Tong University School of Medicine menunjukkan bahwa orang dengan kesejahteraan mental yang lebih baik cenderung menjadi lebih sehat seiring bertambahnya usia.
Para peneliti juga mendapati pengaruh signifikan pilihan gaya hidup seperti menonton TV, merokok, dan menggunakan obat-obatan terhadap penuaan.
Profesor Tian-Ge WangIa menyampaikan bahwa mempertahankan gaya hidup aktif, membatasi menonton TV, dan menghindari merokok dapat meningkatkan fungsi kognitif dan mencegah penyakit umum. (Antara)
Baca Juga: Dongeng dan Keju, Cara Prochiz Edukasi Anak Indonesia tentang Gizi