Penamaan ayat seribu dinar dimulai ketika seorang pedagang didatangi oleh Nabi Khaidir Alaihis Salam di dalam mimpinya. Nabi khaidir kala itu meminta agar pedagang tersebut mengeluarkan sedekah seribu dinar emas pada fakir miskin.
Si pedagang pun melakukannya sampai akhirnya Nabi Khaidir kembali datang ke mimpinya. Dalam mimpi tersebut, si pedagang diminta untuk membaca ayat suci Al-Quran supaya terhindar dari mara bahaya.
Setelah beberapa lama mengamalkannya, si pedangan mendapatkan manfaat dari ayat-ayat tersebut. Contohnya ketika ia menjadi satu-satunya orang yang selamat ketika kecelakaan kapal.
Dari kisah itulah nama ‘ayat 1000 dinar’ dipercaya dapat mendatangkan kebaikan dan menjauhkan bahaya seseorang yang membacanya.