Suara.com - Sosok Dondy Tan rupanya banyak dicari masyarakat. Pasalnya, banyak yang penasaran dengan kisah mualaf Dondy Tan yang sebelumnya memeluk agama Kristen.
Kekinian, Dondy Tan adalah pedakwah yang dahulu mendapat hidayah Islam setelah tujuh tahun masa pencarian dan riset. Pria yang akrab disapa Koh Dondy Tan ini akhirnya memutuskan mualaf pada 2014.
Dirinya mantap untuk menjadi mualaf setelah ada keraguan dalam diri akan kitab suci agama yang dianutnya dulu. Seperti apa kisah mualaf Dondy Tan selengkapnya?
Kisah Mualaf Dondy Tan
Baca Juga: Kisah Mualaf Marcell Siahaan: Pindah Agama 2 Kali Lalu Agnostik, Pilih Islam Usai Lihat ART Salat
Pemilik nama asli Dondy Tan Susanto ini adalah keturunan Tionghoa yang lahir di Melbourne, namun ia memutuskan untuk menjadi seorang mualaf pada 2014 silam. Keputusan untuk menjadi mualaf ini sudah ia matangkan setelah 7 tahun mempelajari Islam.
Sebelumnya, Dondy Tan menganut agama Kristen Protestan. Dalam perjalanan spiritualnya, Dondy Tan merasa bahwa kitab terdahulunya memiliki penjelasan yang kurang logis.
Ia pun mulai terus mengkaji dan membandingkan Al Quran dengan kitab suci agamanya kala itu. Sampai akhirnya banyak jawaban atas keresahannya yang ditemukan dalam Al-Quran.
Dondy Tan mempelajari kitab suci Al-Quran dengan waktu yang tidak sebentar. Hingga pada akhirnya, ia meyakini bahwa Al-Quran merupakan kitab suci yang sesuai logika dan tak bertentangan dengan sains serta ilmu pengetahuan.
Sebagaimana dilansir dari sebuah tayangan di kanal YouTube Cerita Untungs, Koh Dondy Tan sempat menceritakan mengenai kisah mualafnya. Sebetulnya, sebelum ia memutuskan untuk menjadi mualaf, sang ibu lah yang lebih dulu masuk Islam.
Baca Juga: Kisah Mualaf Marcell Darwin, Mendadak Ingin Masuk Islam usai Bangun Tidur
Lalu, ia semakin tertarik dengan Islam setelah mendengar video ceramah dari pendebat Islam, Ahmed Deedat yang membahas mengenai Bible (Alkitab). Rasa penasarannya pun semakin tinggi hingga ia terus menonton video tersebut sambil memegang Bible untuk mencocokkan apa yang dikatakan oleh Ahmed Deedat memang benar atau tidak.
Koh Dondy mengaku bahwa dirinya terus melakukan riset hingga menemukan kitab agama terdahulunya itu tidak sepenuhnya firman Tuhan. Meski demikian, Dondy Tan mengatakan bahwa ada kesamaan antara Bible dan Al Quran.
Maksud kesamaannya itu yaitu kalimat 'Laa ilaaha illallah' yang artinya Tuhan yang sama. Baik Bible perjanjian lama maupun baru juga menyatakan Tuhan itu esa (tunggal).
Selama perjalanan spiritualnya, Dondy Tan terus memelajari apa yang disebutkan oleh Ahmed Deedat mengenai Al Qur'an dan Bible. Hingga pada akhirnya pada 25 Juli 2014, Dondy Tan benar-benar mantap dan memutuskan untuk mengikrarkan dua kalimat syahadat.
Menurutnya, setelah menjadi mualaf ia merasakan nikmat yang luar biasa. Pertama kali ia merasakan sujud itu sangat luar biasa, kepala lebih rendah dari jantung, rasanya seperti hamba yang tidak punya apa-apa dan menyembah kepada Yang Maha Kuasa yang Maha Pemilik segalanya.
Koh Dondy Tan mempelajari Islam ternyata tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan juga untuk dibagikan kepada saudara-saudara Muslim lainnya supaya tidak mudah goyah dalam mendalami atau mempelajari agama Islam.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama