Kenapa Habis Makan Daging Pusing? Ketahui Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Selasa, 18 Juni 2024 | 18:56 WIB
Kenapa Habis Makan Daging Pusing? Ketahui Penyebab hingga Cara Mengatasinya
Kenapa Habis Makan Daging Pusing? (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban identik dengan hidangan menu berbahan dasar daging sapi dan daging kambing. Namun tak jarang, sebagian orang merasa pusing setelah makan olahan berbahan daging apalagi yang memiliki riwayat darah tinggi dan kolesterol. Pertanyaannya, kenapa habis makan daging pusing? 

Biasanya, daging kurban akan diolah menjadi berbagai hidangan yang lezat, mulai dari rendang, semur, sate, tongseng, gulai, soto dan lain sebagainya. Berbagai olahan ini terasa sangat nikmat apalagi jika dimakan bersama-sama keluarga atau teman. 

Diketahui daging sapi dan kambing mengandung protein tinggi sehingga baik dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk mengoptimalkan kerja daya tahan tubuh. Akan tetapi, bagi sebagian orang, konsumsi daging merah justru bisa menimbulkan efek samping yang memengaruhi daya tahan tubuh, seperti sakit kepala dan pusing.  

Penyebab Pusing Habis Makan Daging 

Kepala yang terasa pusing setelah makan daging adalag salah satu kondisi yang cukup sering dialami oleh beberapa orang. Ada sejumlah kondisi medis yang dapat menyebabkan seseorang pusing usai makan daging, misalnya: 

1. Alergi Daging 

Penyebab pertama kepala terasa pusing setelah makan daging kambing atau sapi karena alergi daging. Kondisi tersebut terjadi karena tubuh menghasilkan senyawa kimia bernama histamin secara berlebihan beberapa saat setelah mengonsumsi daging merah, di mana senyawa kimia ini bisa menyebabkan gejala berupa sakit kepala atau pusing. 

Tak sampai di situ, alergi daging biasanya juga disertai dengan beberapa gejala lain, seperti mual, mutah, bersin-bersin, kulit gatal, kulit kemerahan, hingga urtikaria atau biduran. 

2. Keracunan Makanan

Makan olahan daging yang sebelumnya telah terkontaminasi oleh bakteri, seperti Salmonella, Listeria, atau E. coli, bisa berisiko membuat seseorang mengalami keracunan makanan. Kondisi tersebut biea ditandai dengan gejala berupa sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, hingga diare. 

Bila seseorang mengalami keracunan usai mengonsumsi daging maka mereka memerlukan penanganan yang tepat dan segera. Sebab jika tidak segera ditangani maka bisa berisiko menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti dehidrasi sampai sindrom uremik hemolitik. 

3. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Kandungan lemak jenuh dan garam yang cukup tinggi dalam olahan daging merah diketahui bisa meningkatkan kadar kolesterol hingga penumpukan cairan di pada tubuh, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih. 

Baca Juga: 10 Pantangan Setelah Makan Daging Sapi dan Kambing, Jangan Minum Es Teh!

Jika kondisi ini dibiarkan, maka kolesterol bisa memicu penumpukan plak lemak sehingga membuat penyempitan pada pembuluh darah. Tak hanya itu, kadar garam yang tinggi dalam tubuh juga dapat memicu peningkatan jumlah cairan tubuh pada sirkulasi darah sehingga bisa jadi penyebab tekanan darah. Kondisi ini yang kemudian membuat orang mengalami hipertensi yang menimbulkan gejala sakit kepala usai mengonsumsi daging secara berlebihan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI