Nostalgia Kaskus: Medsos Buatan Anak Bangsa, Berjaya Sebelum Ada Elaelo

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 18 Juni 2024 | 15:30 WIB
Nostalgia Kaskus: Medsos Buatan Anak Bangsa, Berjaya Sebelum Ada Elaelo
Kaskus
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kehadiran media sosial buatan anak bangsa, Elaelo yang akan menggantikan X atau Twitter kini disambut dengan negatif oleh masyarakat.

Publik kini mengeluhkan Elaelo dari segi penamaan yang dinilai aneh. Kemudian ada segi teknis yakni aplikasi tersebut tak nyaman dan tak stabil kala dipakai.

Namun jauh sebelum ada Elaelo, masyarakat di dunia maya Tanah Air sudah terlebih dahulu mengenal media sosial Kaskus.

Seperti Elaelo, Kaskus adalah media sosial buatan anak bangsa. Namun soal penerimaan di masyarakat, Kaskus telah menjadi media sosial yang populer pada era 2000 hingga 2010 an. Mari mengenal seluk beluk tentang Kaskus.

Baca Juga: Fakta-fakta Elaelo: Aplikasi Pengganti X dari Pemerintah, Kini Tak Bisa Diakses?

Awal mula Kaskus

Kaskus awalnya diperuntukkan bagi mahasiswa luar negeri untuk membuat forum diskusi kecil.

Adapun Kaskus dirancang oleh tiga mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Seattle, Amerika Serikat yakni Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan.

Ketiganya menjadikan Kaskus untuk menjadi wadah bagi mahasiswa Indonesia di luar negeri untuk membentuk forum diskusi informal terkait berbagai topik.

Andrew, Ronald, dan Budi mengambil nama Kaskus dari kata kasak-kusuk.

Baca Juga: Elaelo Sempat Menghilang dan Muncul Kembali, Warganet Murka hingga Viral di X

Pengguna Kaskus awalnya hanya dalam angka puluhan dan ratusan. Namun hingga kini, Kaskus dikunjungi hingga 900 ribu orang perharinya, sebagaimana yang dilaporkan oleh Alexa.com.

Fitur dan penggunaan Kaskus

Kaskus sejatinya adalah forum untuk diskusi terkait berbagai topik mulai dari hobi hingga membahas kejadian dan isu-isu di tengah masyarakat.

Pengguna Kaskus dapat mengunjungi laman untuk membahas berbagai topik yang mereka ingingkan. Lalu, seorang pengguna dapat memulai utas atau thread untuk membahas sebuah topik tertentu.

Pengguna lain dapat membalas dan memberikan responnya terkait topik yang dibahas. Selain teks, seorang pengguna Kaskus dapat menyematkan gambar atau video.

Kaskus telah menjadi fenomena di jagat dunia maya Tanah Air yang besar. Bahkan, popularitas Kaskus memunculkan istilah kaskuser yang disematkan bagi para pengguna setia Kaskus.

Penghargaan yang diterima Kaskus

Kasus kini dikelola oleh PT Darta Media Indonesia dan memiliki lebih dari 6 juta pengguna yang terdaftar.

Berkat popularitasnya, Kaskus memperoleh segudang penghargaan, seperti penghargaan situs terbaik yang diberikan oleh PC Magazine Indonesia.

Meski populer, Kaskus juga beberapa kali sempat mengalami rentetan kejadian yang tak mengenakkan.

Situs resmi Kaskus sempat menjadi korban peretasan DDoS (Distributed Denial of Service), oleh seorang oknum pengguna pada 2008 silam.

Oknum pengguna tersebut tak terima lantaran situsnya diretas dan komunitasnya menjadi bahan olok-olok oleh pengguna Kaskus lainnya.

Kaskus juga sempat memperoleh predikat buruk lantaran ditemukan beberapa forum yang membahas topik kontroversial seperti SARA dan pornografi.

Tetapi tepat pada perayaan 17 Agustus 2008, Kaskus mulai berupaya mengganti tampilan situs sekaligus membersihkan laman-laman yang mengandung topik kontroversial dan tak layak dikonsumsi.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI