Survei Global: Sepertiga Konsumen Boikot Produk yang Dukung Israel

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 18 Juni 2024 | 15:29 WIB
Survei Global: Sepertiga Konsumen Boikot Produk yang Dukung Israel
Ilustrasi Boikot.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah survei global mengungkapkan bahwa lebih dari sepertiga konsumen memboikot merek karena pandangan mereka mengenai perang Israel melawan Gaza. Mereka menggunakan daya beli untuk mengekspresikan pandangan politik mereka.

Trust Barometer terbaru dari Edelman, yang mensurvei 15.000 konsumen di seluruh dunia termasuk di UEA, Arab Saudi, Inggris, AS, dan India, menemukan bahwa geopolitik memengaruhi pilihan merek secara signifikan.

Di Arab Saudi, 72% responden menghindari merek yang mereka yakini mendukung salah satu pihak dalam serangan Israel ke Gaza. Di UEA, 57% responden menyatakan hal yang sama.

Ilustrasi Boikot.
Ilustrasi Boikot.

Perusahaan-perusahaan berbasis di AS seperti Starbucks, McDonald’s, dan Coca-Cola menghadapi tantangan besar akibat boikot di Timur Tengah, meskipun mereka menyatakan tidak mendukung pihak tertentu dalam perang Israel di Gaza.

Baca Juga: Pro Kontra Rencana Prabowo Tampung Anak Palestina: Urus Indonesia Dulu!

McDonald's melaporkan penurunan penjualan pada kuartal pertama setelah pemegang waralaba di Israel, Alonyal, menawarkan makanan gratis atau diskon kepada anggota pasukan Israel, memicu seruan boikot dari pembela hak asasi manusia global.

Starbucks mengumumkan pemberhentian ribuan pekerja di Timur Tengah pada bulan Maret sebagai dampak dari boikot. Survei juga menunjukkan bahwa 78% konsumen menghindari merek berdasarkan negara asal mereka, dan 60% memilih merek berdasarkan pendirian politik, meningkat 2% dari tahun lalu.

Laporan tersebut menyoroti bahwa tindakan merek sehari-hari dipandang politis, dengan kepercayaan dianggap lebih penting daripada layanan pelanggan, reputasi, dan kenyamanan saat memilih produk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI