Suara.com - Mandi air panas yang lama memang menyenangkan, tetapi apakah itu baik untuk kulit? Baru-baru ini muncul tren di
Tren mandi di TikTok mendorong kita menghabiskan waktu berjam-jam di kamar mandi, melakukan berbagai rutinitas seperti memoles, mengelupas kulit, dan melembapkan.
Namun, penelitian dari Dove menunjukkan bahwa 48 persen orang menghabiskan waktu terbanyak dalam perawatan kecantikan mereka untuk mandi atau berendam. Ironisnya, sembilan dari sepuluh orang Inggris mengalami kulit kering, dan 85 persen menyalahkan mandi sebagai penyebabnya.
Ada hubungan yang jelas antara mandi dalam waktu lama dengan air panas dan iritasi kulit. Dermatolog Emma Amoafo-Mensah menjelaskan bahwa mandi terlalu lama dengan air panas dapat menghilangkan minyak alami kulit.
Baca Juga: Lengkapi Ibadahmu! Ini Panduan Cara dan Niat Mandi Wajib Keramas Sebelum Sholat Idul Adha
Tanpa minyak ini, air menguap lebih cepat dalam proses yang disebut Transepidermal Water Loss (TEWL), menyebabkan kulit terasa kering dan kencang.
"Mandi atau berendam dalam air panas terlalu lama dan menggunakan produk pembersih abrasif dapat menyebabkan kulit mengering," kata Emma.
Menurut Emma, penting untuk membatasi waktu mandi.
"Waktu optimal untuk mandi sebaiknya kurang dari sepuluh menit.Menghabiskan waktu lebih lama meningkatkan kemungkinan kulit terasa kering dan teriritasi, terutama jika airnya terlalu panas dan Anda rentan mengalami kulit kering," kata dia seperti dikutip dari Metro.co.UK
Selain itu, Emma menekankan pentingnya pelembap. "Ketika kulit tidak dilembapkan dengan baik, ia akan teriritasi dan terasa gatal. Untuk menghentikan iritasi, Anda perlu mengatasi kekeringan dengan produk yang dapat mengembalikan dan mengunci kelembapan kulit," jelasnya.
Baca Juga: Niat Mandi Sholat Idul Adha dan Tata Cara Sucikan Diri Sebelum Berangkat Salat Ied