Suara.com - Kisah mualaf Dewi Sandra ternyata melalui proses yang tidak biasa, karena ayahnya tidak memiliki agama alias sebagai ateis. Lantas bagaimana mantan istri Glenn Fredly itu memeluk agama islam?
Pengakuan Dewi Sandra lahir dari seorang ayah yang tidak beragam dibagikan langsung perempuan berusia 44 tahun itu, di kanal YouTube Cinta Quran TV, dilihat suara.com, Sabtu (17/6/2024). Perempuan berdarah Brasil itu mengaku lahir dari seorang ibu muslimah dan ayah non muslim.
"Aku ada di dalam keluarga di mana ayahku itu kebutuhan non muslim, ibuku muslimah," ujar Dewi Sandra.
Ia juga menceritakan bagaimana dirinya sebagai seorang anak diwajibkan memeluk agama islam, karena ibunya seorang muslimah. Apalagi, ayahnya yang tidak memiliki agama sehingga tidak perlu ada agama yang wajib diikuti.
Baca Juga: Kerap Dianggap Sebagai Mualaf, Ternyata Ini Asal-usul Baim Wong Memeluk Agama Islam
"Anak-anaknya diwajibkan mengikuti agama dari ibu, karena ayah tidak punya agama, jadi tidak ada yang diikuti," ungkapnya.
Dalam kewajiban memeluk agama islam inilah yang membuat Dewi Sandra mengaku pernah berada di titik ketidaktahuan alasan dirinya bangga beragama islam. Dari proses inilah ia mempertanyakan kenapa dirinya harus beragama islam.
"Jadi ketika aku besar aku besar aku bertanya kenapa aku seorang muslimah, lalu apa yang buat aku bangga menjadi seorang muslimah dan itu bahaya sekali," paparnya.
Di sisi lain, Dewi Sandra juga sempat memeluk agama kristen sebelum akhirnya mualaf dan kembali memeluk islam pada 2000 silam. Perempuan yang juga desainer ini memeluk islam setelah menikah dengan Surya Saputra, meski akhirnya rumah tangga keduanya kandas 4 tahun kemudian.
Setelah memeluk islam, ternyata Dewi Sandra mengalami proses hijrah yang cukup bermakna. Ini karena saat itu Dewi Sandra belum mengenakan hijab, dan cenderung berpakaian terbuka.
Baca Juga: Adik Adjie Massaid Ternyata Mualaf, Tetap Bisa Jadi Wali Nikah Aaliyah Massaid?
Kini setelah menikah dengan Agus Rahman, Dewi Sandra semakin memperdalam islam. Bahkan ia semakin ingin fokus mempelajari al-quran agar bacaannya sesuai dan tepat. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu upaya untuk terus mempelajari dan mendalami Islam lantaran ilmu agama harus selalu dicari.