Perjalanan Spiritual Felix Siauw: Pernah Ateis Karena Game, Kembali Percaya Tuhan Saat Belajar Fisika

Minggu, 16 Juni 2024 | 16:16 WIB
Perjalanan Spiritual Felix Siauw: Pernah Ateis Karena Game, Kembali Percaya Tuhan Saat Belajar Fisika
Ustadz Felix Siauw
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ustaz Felix Siauw dikenal sebagai salah satu pendakwah andalan anak muda karena gaya ceramahnya yang terkesan gaul dan mudah dimengerti. Dibalik keilmuannya yang luas tentang agama Islam, rupanya perjalanan spiritual ustaz Felix cukup berliku. 

Pria asal Palembang itu punya latar belakang sebagai seorang mualaf, yang sebelumnya dia meyakini agama Katolik mengikuti ibu dan ayahnya. Sebelum yakin untuk menjadi seorang muslim, ustaz Felix mengaku dirinya pernah ateis serta agnostik ketika masa remaja. 

"Saya SMP kelas 2 gara-gara main game jadi ateis. Jadi game saya kayak final fantasy, xenogears, dan segala macam, PS 1 lah, itu jadi ateis," ungkap ustaz Felix dikutip dari cuplikan podcast bersama dr. Richard yang dibagikan ulang akun TikTok @riski2st.

Keyakinan tidak percaya Tuhan yang dianut ustaz Felix terjadi selama satu tahun. Begitu naik kelas 3 SMP, dia mulai belajar pelajaran biologi dan fisika yang menyadarinya kalau bumi dan langit pasti ada yang menciptakan. 

Baca Juga: Tak Patok Tarif Ceramah, Segini Jumlah Kekayaan Ustaz Adi Hidayat yang Dikafirkan gegara Musik

"Karena saya belajar biologi, fisika, saya menyadari gak mungkin Tuhan gak ada. Tuhan pasti ada. Awalnya kan bilang Tuhan gak ada, lalu bilang fisika, gak mungkin Tuhan gak ada. Rumit banget kalau Tuhan gak ada," tuturnya. 

Meski telah yakin kalau Tuhan pasti ada, Felix yang saat itu masih kelas 3 SMP tidak mau memiliki agama. Alasannya, dia merasa semua agama sama saja dan tidak benar. Pemikiran itu dia dapatkan lantaran melihat kebanyakan umat beragama yang sifatnya tidak baik. 

Sehingga dia berpikir kalau agama hanya sebagai topeng untuk menutupi kelakuan buruk dari manusia tersebut. Hingga akhirnya Felix kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB), dia pun mulai mendapatkan pemahaman berbeda tentang agama dan umat beragama. 

"Setelah saya masuk ke IPB, ternyata apa pun yang saya lihat tadi, saya baru ngerti ada beda antara muslim dan Islam. Dan bedanya gak kecil, bedanya jauh," ujarnya. 

Dia baru menyadari kalau orang yang beragama tidak berarti mencerminkan dari agama itu sendiri. Sebab, ajaran agamanya tidak dijalankan. 

Baca Juga: Ceramahnya Tuai Kritik, Padahal Ustaz Adi Hidayat Selalu Ikhlas Berdakwah Tanpa Pandang Tarif

"Contoh, ternyata waktu aaya masuk Islam ketika itu gak semua orang muslim itu salat. Padahalkan salat itu Islam. Pada saat dia salat, kita tanya lagi, dia ngerti gak surat Al Fatihah artinya apa. Kalau sudah ngerti kita tanya lagi, dia sudah baca tafsirnya seberapa banyak. Itu yang membuat muslim tidak merepresentatifkan Islam," tutur Ustad Felix.

Keputusan menjadi mualaf dilakukan Felix Siauw ketika tahun 2002. Saat itu dia masih menjadi mahasiswa semester 3 di ITB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI