40 Persen Gen Z Terjebak Investasi Bodong di Usia Muda, Gara-Gara FOMO?

Sabtu, 15 Juni 2024 | 17:09 WIB
40 Persen Gen Z Terjebak Investasi Bodong di Usia Muda, Gara-Gara FOMO?
Ilustrasi investasi bodong. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Investasi saat ini menjadi salah satu upaya bagi para generasi muda alias gen Z untuk bisa memiliki finansial yang stabil di masa depan. Tak heran jika mereka sudah mulai mencoba melakukan berbagai investasi sejak dini.

Hanya saja, tak jarang mereka terjebak dan malah mengalami penipuan investasi bodong. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan sekitar 40 persen korban investasi bodong adalah milenial maupun gen Z.

Certified Financial Planner CFP sekaligus Founder Vibrant Lady Nathalia mengatakan, alasan para gen Z menjadi korban investasi bodong ini biasanya karena ikut-ikutan.

Mereka para gen Z ini biasanya ingin cepat kaya dan tidak memiliki tujuan keuangan. Hal inilah yang akhirnya membuat mereka ikut-ikutan teman untuk ikut investasi alias FOMO.

Baca Juga: Survei Trader Octa Ungkap Keberuntungan Saja Tidak Cukup

“Lebih ke gaya hidup pengen ikut-ikutan aja, pengen cepet-cepet kaya, tapi enggak punya tujuan, ini tujuan gua kalau punya duit mau diapain, jadi kalau ada yang ajak mau aja. Cuma masalahnya, FOMO mungkin, jadi lebih ke sana sih,” ungkap Lady saat diwawancarai dalam temu media bersama Vibrant, Jumat (14/6/2024).

Bukan hanya pada gen Z, masalah terjebak investasi bodong ini juga kerap dialami generasi milenial. Biasanya, hal ini karena mereka memiliki kebutuhan untuk keluarga. Sebab ingin memiliki uang dengan cepat, mereka akhirnya memiliki ikut investasi bodong.

“(Milenial) mungkin karena kebutuhan hidup, jadi mereka ingin cepat-cepat bisa aja ‘saya butuh sekolahin anak nih tapi enggak ada uang, pinjem uang juga. yaudah saya coba-coba (investasi bodong)’, nah ini kan intinya gambling kan kalau investasi bodong itu,” jelas Lady.

Hal-hal seperti ini terjadi karena adanya ketidaksiapan dari individu dalam mengelola uang. Akibatnya, mereka berusaha mencari uang dengan cara yang instan atau cepat.

Padahal, jika keuangannya sudah dikelola dan direncanakan dengan baik, setiap orang bisa menghindari terjebak dalam investasi bodong.

Baca Juga: Bahlil Akui Belum Ada Investor Asing di IKN, Padahal Sempat Klaim Capai Rp50 Triliun

“Kalau misalnya kita udah punya tujuan, budget kita di-set, ini buat anak, buat pensiun, buat lain. Nah kalau ada yang bilang ‘ini ada investasi gini-gini’, dia enggak akan tergoda, karena udah di-set plan untuk masa depan,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI