Suara.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah rupanya tak hanya menarik dana simpanan mereka di Bank Syariah Indonesia (BSI). Yayasan Muhammadiyah bahkan meminta semua karyawan yang menggunakan BSI untuk penggajian diimbau segera mengganti rekening.
Hal ini tampak dalam unggahan akun X @/valisaa. Pada unggahan tersebut, ditampilkan surat edaran yang berisi pengumuman penggantian rekening BSI semua karyawan.
Dalam isi surat, tertera imbauan bagi karyawan yang menggunakan BSI agar segera mengganti rekening jadi Bank Jateng Syariah atau Bank Muamalat untuk penggajian.
"Muhammadiyah tarik semua aset di BSI. Termasuk RS yang kerja sama dengan BSI ya stop kerjasamanya. Ya gak gajinya masih pakai rekening BSI harus ganti bank," tulis akun @/valisaa.
Baca Juga: Fakta-fakta BSI Usai Muhammadiyah Tarik Dana Umat Senilai Rp13 Triliun
Diketahui keputusan PP Muhammadiyah menarik dana dari BSI ini tertuang dalam Memo Muhammadiyah Nomor 320/1.0/A/2024 terkait Konsolidasi Dana yang dikeluarkan pada hari Kamis (30/5/2024) lalu.
Keputusan ini diambil sebagai tindak lanjut dari hasil pertemuan yang dilakukan bersama PP Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah tentang konsolidasi keuangan AUM di Yogyakarta, 26 Mei silam.
Dengan keputusan tersebut, Muhammadiyah memindahkan dananya ke bank syariah lain seperti Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat dan bank-bank lainnya.
Jumlah dana PP Muhammadiyah yang dikosongkan di BSI disebut mencapai Rp13 triliun. Hal ini diprediksi akan berdampak pada DPK emiten bersandi saham BRIS.
Baca Juga: Diduga Jadi Permasalahan Hengkangnya PP Muhammadiyah, Ini Susunan Komisaris BSI Terbaru