Suara.com - Sarapan menjadi salah satu momen penting untuk mendapat asupan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Namun, derdasarkan data JAKPAT, 35 persen orang di Jakarta tidak sempat sarapan dengan alasan utamanya yaitu waktu.
Data dari Riskesdas (2018) bahwa 95.5 persen orang Indonesia kekurangan serat. Kondisi ini menjadi suatu anomali, lantaran Indonesia merupakan negara agraris, namun mayoritas masyarakat kekurangan serat.
"Ternyata, masalah utamanya bukanlah soal ketersediaan, tetapi persoalan waktu, kita sering lupa atau tidak sempat mengkonsumsi buah dan sayuran. Ditambah lagi sebenarnya porsi sarapan ideal yang dihimbau oleh Kemenkes yaitu 50% sarapan harus terdiri dari serat," ujar Founder Mealk, Andhika Tambunan dalam keterangannya.
Hal ini yang membuat Andhika membuat terobosan untuk mengubah sarapan yang biasanya dalam bentuk makanan padat menjadi cairan dalam. Ia mengatakan MEALK tetap memiliki fungsi dan nutrisi yang sama seperti makanan, namun cara mengkonsumsinya saja yang berbeda.
Baca Juga: Pemakaian Serat Kain Ramah Lingkungan Penting Untuk Wujudkan Fesyen Berkelanjutan
Andhika melanjutkan, bahwa pihaknya memilih menggunakan sorgum sebagai bahan utama produknya. Dengan memanfaatkan sorgum, mereka ingin menunjukkan kepada konsumen bahwa Indonesia memiliki jenis pangan ini.
Mereka percaya bahwa cara terbaik untuk mengedukasi masyarakat tentang diversifikasi dan keanekaragaman pangan lokal adalah dengan menciptakan produk yang bermanfaat bagi konsumen.
"Oleh karena itu, kami hadir tidak hanya untuk menawarkan produk, tetapi juga untuk memberikan edukasi mengenai pangan lokal dan diversifikasi pangan, yang diharapkan akan sangat berguna bagi ketahanan pangan di masa depan," ujar Andhika.
Seperti diketahui, sorgum mengandung banyak senyawa fenolik yang bertindak sebagai antioksidan, membantu mengurangi berbagai bentuk peradangan. Beberapa senyawa fenolik dalam sorgum memiliki efek antikanker. Tanin dalam sorgum dapat menghambat enzim terkait perkembangan kanker payudara, sementara senyawa 3-deoxyanthocyanidins memiliki efek merusak pada beberapa sel kanker manusia.
Pati dalam sorgum sulit dicerna, sehingga membuat perut terasa kenyang lebih lama tanpa menambah banyak kalori, ideal bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Sorgum dan produk turunannya, termasuk tepung sorgum, aman bagi pengidap penyakit celiac karena tidak mengandung protein gluten, seperti yang dikonfirmasi oleh penelitian dari Journal of Agricultural and Food Chemistry.