"Mereka mengajarkan saya soal Tuhan dan bagaimana agama ini bisa membantu dalam hidup," cerita Ragnar.
Berkat penjelasan sang sahabat, hati Ragnar akhirnya tergerak untuk mempelajari ajaran Islam lebih dalam. Ia juga beberapa kali mengiyakan ajakan sang sahabat untuk salat bersama-sama di masjid.
"Teman saya sering mengajak ke masjid," lanjutnya.
Hati Ragnar juga selalu tenang kala mendengar azan yang dilantunkan di tempat ia latihan sepak bola.
Meski dididik dalam ajaran Kristiani, akhirnya Ragnar Oratmangoen memutuskan untuk memeluk agama Islam di usia dewasa.
Kultur puasa di Indonesia membuat Ragnar terkesima
Atlet muda bernama lengkap Ragnar Anthonius Maria Oratmangoen ini juga selalu antusias saat menyambut bulan Ramadan.
Ada satu hal yang membuat ia betah di Indonesia yakni kultur saat berpuasa. Ragnar mencatat bahwa ia telah 10 tahun merayakan Ramadan setelah ia mualaf pada usia 14 tahun.
"Saya juga sudah 10 atau 11 tahun melewati Ramadan," pungkas Ragnar Oratmangoen.
Kontributor : Armand Ilham