Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy kini layangkan usulan agar 'korban' judi online turut menerima bantuan sosial atau Bansos.
Buntut usulan yang kontroversial tersebut, latar belakang pendidikan Muhadjir Effendy disorot. Terlebih, sosok Menko PMK tersebut dahulu juga sempat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Adapun Muhadjir beralasan bahwa mereka yang telah terjerumus dalam judi online berpotensi menjadi penduduk miskin, sehingga baginya sudah menjadi tanggung jawab Menko PMK untuk membina mereka.
Ia juga menelurkan usulan untuk dimasukkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan pada akhirnya menerima bantuan sosial.
Baca Juga: Pro Kontra Korban Judi Online Mau Dikasih Bansos: Boleh Aja, Asal...
Lantas, seperti apa rekam jejak pendidikan Menko PMK yang melontarkan usulan kontroversial tersebut?
Muhadjir Effendy raih gelar doktor dan sempat jadi rektor
Terlepas dari usulan yang banjir kritikan tersebut, Muhadjir Effendy adalah sosok yang berpendidikan. Hal tersebut tercermin dari rekam jejak pendidikannya yang tembus hingga tingkat S3.
Muhadjir menempuh pendidikan tingkat SD-SMA di kampung halamannya, Madiun. Kala duduk di bangku SD, orang tua Muhadjir menyekolahkannya ke MI Al-Islam Mojorejo. Lalu untuk tingkat SMP dan SMA, Muhadjir menempuh studi di Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Madiun.
Pria yang sempat menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan ini berkuliah di Fakultas Tarbiyah IAIN Malang dan memperoleh gelar Sarjana Muda pada tahun 1978.
Baca Juga: Minta Pembentukan Satgas Judi Online Jangan Karena Kasus Viral, Pakar: kalau Itu Sifatnya Reaksi
Tak cukup dengan gelar Sarjana Muda, Muhadjir Effendy berkuliah lagi di IKIP Malang (sekarang menjadi Universitas Negeri Malang) dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sosial.
Muhadjir lalu merantau ke Kota Pelajar untuk menempuh pendidikan pascasarjana di program Magister Adminsitrasi Publik (MAP), Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Semasa kuliah, Muhadjir Effendy juga aktif sebagai seorang aktivis mahasiswa. Ia pernah diangkat menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Ia lalu merampungkan perjalanan pendidikannya dengan menamatkan Program Doktor Ilmu-Ilmu Sosial, di program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya.
Muhajdir Effendy juga tercatat pernah mengikuti program bersama National Defense University, Washington D.C, Amerika Serikat.
Selain sebagai seorang pejabat negara, Muhadjir Effendy juga merupakan seorang akademisi. Ia sempat didapuk menjadi Pembantu Rektor III/Bidang kemahasiswaan, Universitas Muhammadiyah Malang hingga tahun 1996.
Setelah masa jabatannya selesai, ia kemudian ditunjuk menjadi Pembantu Rektor I/Bidang akademik, Universitas Muhammadiyah Malang.
Muhadjir Effendy juga sempat menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Malang selama tiga periode sejak tahun 2000.
Kontributor : Armand Ilham