Lengkap! Begini Tata Cara Pembagian Daging Kurban yang Benar

Jum'at, 14 Juni 2024 | 10:06 WIB
Lengkap! Begini Tata Cara Pembagian Daging Kurban yang Benar
Lengkap! Begini Tata Cara Pembagian Daging Kurban yang Benar (mufidpwt/Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Membagikan daging hewan kurban idealnya mengikuti anjuran yang telah diberikan dalam tuntunan. Ada tata cara pembagian daging kurban yang benar, sehingga Anda yang turut berkurban bisa melakukan ibadah ini dengan maksimal.

Untuk tahu lebih jauh tentang tata cara ini, Anda bisa cermati setiap poin di bawah ini.

Ketahui Bagaimana Pembagian Berat Dagingnya

Jika dalam konteks kurban wajib atau karena nazar, maka daging kurban tidak boleh dimakan oleh orang yang berkurban. Keseluruhan daging kurban wajib atau kurban nazar harus diberikan pada fakir miskin dalam keadaan mentah.

Namun dalam konteks kurban sunnah, orang yang berkurban masih dapat ikut memakan daging kurbannya dalam porsi tertentu namun selebihnya tetap diberikan pada orang lain.

Siapa yang Berhak Mendapatkan Daging Kurban?

Sejatinya, daging kurban diberikan pada fakir miskin atau orang yang membutuhkan. Dalam pembagian daging kurban, keutamaan akan diberikan pada golongan masyarakat yang membutuhkan daging tersebut.

Namun demikian ada pula pendapat yang memperbolehkan daging kurban diberikan pada orang yang dianggap mampu atau kaya, meski tetap diprioritaskan pada orang yang membutuhkan terlebih dahulu.

Apakah Orang Beragama Non-Islam Boleh Mendapatkan Daging Kurban?

Lalu apakah orang yang beragama non-islam boleh mendapatkan daging kurban yang dihasilkan dari kurban Idul Adha 2024 ini?

Pengurus MUI Pusat, KH. Akhmad Khambali, S.E, M.M, mengatakan bahwa menurut sebuah acuan, daging kurban dapat diberikan pada orang lain yang beragama non-islam. Namun daging yang diperbolehkan bagi non-muslim merupakan kurban sunah, dan bukan hasil kurban daging nazar.

Berbagai Pandangan Ahli Agama yang Bisa Saja Berbeda

Tentu saja pada akhirnya mengenai tata cara pembagian daging kurban yang benar akan mengacu pada preferensi masing-masing. Selama terdapat ahli agama atau ulama yang mengungkapkan tata cara yang ideal dengan merujuk pada referensi yang solid, maka hal ini dapat saja dijadikan pegangan.

Pada dasarnya kurban bertujuan untuk memberikan kebahagiaan pada orang lain. Mengacu pada masing-masing pegangan dan jika dilaksanakan dengan niat ikhlas di dalamnya, maka kurban tetap akan dapat menjadi berkah bagi orang yang menerimanya, dan membawa berkah pula pada orang yang melaksanakannya.

Tentu akan lebih baik jika Anda bertanya secara langsung pada ahli agama atau ulama mengenai tata cara pembagian daging kurban yang benar menurut masing-masing. Artikel ini dibuat tanpa maksud mendiskreditkan pihak manapun, dan ditulis berdasarkan semua keterbatasan yang dimiliki penulis. Semoga berguna, dan selamat melanjutkan kegiatan Anda berikutnya!

Kontributor : I Made Rendika Ardian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI