Suara.com - Ekspresi Thalia Putri Onsu, anak sulung Ruben Onsu dan Sarwendah, menjadi sorotan. Hal ini terjadi saat perayaan ulang tahunnya, beberapa waktu lalu. Empat hari setelah pesta tersebut, Ruben mengajukan gugatan cerai.
Saat pesta, Ruben Onsu dan Sarwendah masih bisa tersenyum meski tampak menyembunyikan sesuatu. Thalia terlihat diam, memperhatikan kue ulang tahunnya dan Betrand Onsu yang menggendong adiknya.
Publik menduga Thalia mengetahui konflik yang dialami orang tuanya dari ekspresinya saat itu. Seperti diketahui, baru-baru ini Ruben Onsu memang menggugat cerai Sarwendah.
"Kok nggak tega lihat wajah Thalia. Ulang tahun Thalia dan Thania belum juga seminggu loh," komentar warganet.
Baca Juga: Kronologi Ruben Onsu Dilarikan ke RS hingga Gugat Cerai Sarwendah
"Thalia kayak tahu orang tua mereka sedang tidak baik-baik saja," imbuh warganet lain.
Konflik dalam rumah tangga sedikit banyak pasti akan berpengaruh terhadap anak, terlebih hingga orangtua bercerai. Ada beberapa dampak yang akan dirasakan oleh anak secara langsung, seperti dikutip dari Halodoc berikut.
Anak akan Merasa Bersalah
Anak-anak sering kali belum memiliki pemahaman matang, sehingga saat orangtua bercerai, mereka merasa itu karena kesalahan mereka. Rasa bersalah ini sangat kuat, terutama pada anak-anak di bawah 12 tahun yang masih rapuh. Mereka merasa dunianya hancur setelah perceraian orangtuanya.
Anak Jadi Paranoid
Baca Juga: Kisah Perkenalan Ruben Onsu dan Sarwendah: Berawal Minta Akun Path, Berujung Gugatan Cerai
Perceraian orangtua dapat menyebabkan anak kehilangan rasa percaya diri, ketenangan batin, dan cita-cita. Akibatnya, mereka bisa menjadi paranoid, menarik diri dari pergaulan, dan mungkin menjadi pribadi yang kasar atau memilih kesendirian.
Bertabiat Buruk
Anak korban perceraian sering merasa tidak memiliki tujuan hidup dan dukungan. Mereka cenderung menjadi lebih agresif, sulit dikendalikan, dan lebih rentan terhadap penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.
Tidak Mau Menikah
Trauma akibat perceraian membuat anak enggan menikah saat dewasa karena takut mengalami hal yang sama. Mereka mungkin juga enggan menjalin hubungan karena trauma yang mendalam.
Kualitas Kehidupan yang Rendah
Anak-anak dari orangtua yang bercerai sering mengalami penurunan kualitas hidup karena uang saku mereka berkurang dan kebutuhan mereka mungkin tidak terpenuhi karena orangtua yang kurang berkomunikasi.
Penurunan Akademik
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak korban perceraian cenderung mengalami masalah perilaku dan penurunan kemampuan akademik karena kurangnya pengawasan dalam belajar.
Kesepian
Kesepian adalah dampak psikis yang pasti terjadi pada anak korban perceraian. Mereka merasa kehilangan salah satu orangtuanya, yang menambah rasa kesepian mereka.