Suara.com - Jelang Hari Raya Idul Adha, umat Muslim disunnahkan untuk melaksanakan puasa Arafah. Namun yang jadi pertanyaan, kapan puasa Arafah ikut pemerintah atau Arab Saudi? Simak ulasannya berikut ini.
Diketahui bahwa Hari Raya Idul Adha dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Tahun, Hari Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 H bertepatan dengan tanggal 17 Juni 2024 (Hari Senin). Jelang Idul Adha, umat Muslim pun disunnah untuk melaksanakan puasa.
Adapun salah satu puasa sunnah yang dilaksanakan jelang Idul Adha yakni puasa Arafah. Lantas, kapan puasa Arafah ikut pemerintah atau Arab Saudi? Simak penjelasan perbedaannya berikut ini menurut pendapat Ustadz Adi Hidayat atau UAH.
Perbedaan Waktu Puasa Arafah Versi Pemerintah dan Arab Saudi
Sebagai informasi, puasa Arafah ini merupakan puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah atau pada saat wukuf. Berdasarkan perhitungan kalender Masehi, puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1445 H bertepatan dengan 16 Juni 2024.
Mengenai puasa Arafah ini, sebagian Muslim masih ada yang kebingungan apakah mengikuti puasa Arafah versi Pemerintah atau versi Arab Saudi. Dalam video ceramahnya yang diunggah dalam kanal YouTube SevenTube pada 5 Juni 2024, U staz Adi Hidayat pun menjelaskan perbedaan waktu tersebut.
Menurut pendapat UAH, puasa Arafah dilaksanakan bersamaan dengan orang wukuf di Mekkah, Saudi. Jadi jika di Saudi sedang wukuf, maka puasa Arafah dilaksanakan pada hari tersebut.
“Semua diseluruh negeri ini harus berpuasa (puasa Arafah) bersamaan dengan orang wukuf..Jadi begitu di Saudi ada misalnya wukuf sekarang, kita ikut puasanya (Arafah) di hari itu,” ucap UAH.
Waktu pelaksanaan puasa Arafah seperti pada penjelasan di atas itu tidak didasarkan pada Yaum (waktunya), melainkan pada momentumnya. UAH menyampaikan bahwa puasa Arafah juga ada yang didasarkan pada yaum (waktunya), bukan momentumnya.
Jadi jika berdasarkan pada waktunya, di suatu Negara atau di suatu wilayah tertentu ada yang sudah memasuki tanggal 9 Dzulhijjah, maka sudah bisa melaksanakan puasa Arafah dan tidak perlu mengikuti waktu di Saudi.
“….Waktu orang wukuf di tanggal 9 Dzulhijjah. Artinya kalau di suatu tempat, di suatu Negara, suatu daerah, sudah masuk ke tanggal 9 Dzulhijjah sekalipun tidak sama dengan tempat orang wukuf sekarang di Saudi, maka itu sudah harus melaksanakan puasanya (Arafah).” Jelas UAH.
“jadi jatuh puasanya pada tanggalnya, bukan pada momentum wukufnya,” tambahnya.
Jadi jika puasa Arafah mengikuti versi Pemerintah, maka waktu pelaksanaan puasanya kemungkinan tidak sama dengan puasa di Arab Saudi. Hal ini dikarenaka ada perbedaan waktu beberapa jam antara Indonesia dan Arab Saudi.
Demikian penjelasan mengenai kapan puasa Arafah ikut pemerintah atau Arab Saudi menurut pendapat UAH. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kontributor : Ulil Azmi