Disebut Jadi Penentu Ketahanan Pangan Masa Depan, Apa Itu Smart Farming?

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 11 Juni 2024 | 16:06 WIB
Disebut Jadi Penentu Ketahanan Pangan Masa Depan, Apa Itu Smart Farming?
Smart Farming, Penggunaan Drone Spraying di Lahan Pertanian. (Dok. INDICO)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Populasi dunia yang terus meningkat dan perubahan iklim menghadirkan tantangan besar dalam menjaga ketahanan pangan. Seiring dengan itu, sektor pertanian pun menghadapi tantangan kompleks, termasuk produktivitas rendah, infrastruktur yang kurang memadai, dan dampak perubahan iklim.

Pada titik ini, solusi inovatif seperti smart farming dianggap mampu menguatkan sektor pertanian dan menciptakan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan. Konsep smart farming pun dianggap sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan.

Lalu, apa itu smart farming?

Smart Farming, atau pertanian cerdas, adalah penerapan teknologi modern seperti Internet of Things (IoT), Global Positioning System (GPS), drone, dan teknologi lainnya dalam sistem pertanian. Konsep ini memungkinkan petani untuk memantau dan mengelola berbagai aspek pertanian mereka dengan lebih presisi dan efisien.

Saat ini, banyak perusahaan rintisan (startup) yang turut serta dalam menerapkan Smart Farming sebagai bagian dari model bisnis mereka. Salah satunya adalah INDICO, anak perusahaan Telkomsel yang berfokus pada pengembangan ekosistem digital melalui Digital Food Ecosystem (DFE), platform di sektor pertanian.

Berbagi pandangan terkait smart farming, Tomy Perdana, Direktur Inovasi dan Korporasi Universitas Padjajaran sekaligus Guru Besar Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, justru melihat bahwa penerapan teknologi di sektor pertanian baru menjadi langkah awal.

“Smart farming merupakan langkah awal yang penting, namun solusi untuk ketahanan pangan memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif. Dengan memfokuskan pada pengembangan ekosistem digital pangan dari hulu ke hilir, kita dapat menciptakan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan bagi ketahanan pangan," jelas Tomy.

Beliau menjelaskan bahwa kombinasi populasi yang melimpah dan kekayaan hayati yang beragam menjadi landasan yang kuat bagi pengembangan ekosistem digital pangan di Indonesia. Teknologi digital dapat dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi produksi, distribusi, dan aksesibilitas pertanian serta pangan secara lebih efisien dan berkelanjutan.

Selaras dengan hal tersebut, Andi Kristianto, CEO INDICO mengatakan bahwa pihaknya menyadari bahwa mendukung petani dengan teknologi yang relevan adalah suatu keharusan di era sekarang.

Baca Juga: DPR RI Minta Jepang Ajarkan Smart Farming kepada Petani Muda Indonesia

"Tetapi, untuk betul-betul menyelesaikan akar permasalahan di sektor pertanian, kita perlu membangun suatu ekosistem pangan yang solid, sehingga seluruh komunitas pertanian dapat saling merangkul, melengkapi, dan menciptakan added value terhadap satu sama lain," katanya dalam keterangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI