Suara.com - Seorang murid SMA Negeri 61 di Jakarta sempat viral lantaran dinyatakan hilang oleh keluarganya. Namun, belakangan diketahui kalau murid perempuan berinisial SN itu rupanya menginap di masjid Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Dia ditemukan oleh polisi ketika sudah menginap beberapa hari di masjid tersebut.
Polisi menyebutkan kalau SN memang sengaja meninggalkan rumah. Tindakan itu disebabkan karena dia merasa lelah bersekolah. Diketahui kalau SN masih belum lama pindah ke sekolah tersebut.
"Keterangan beberapa saksi waktu penyelidik mengambil keterangan awal, bahwa anak tersebut merasa capek atau lelah bersekolah di SMA yang baru karena banyak tugas dan kegiatannya sangat padat. Yang bersangkutan dipindahkan untuk bersekolah di SMA yang baru oleh orang tua dengan pertimbangan orang tuanya," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Senin (10/6/2024).
Namun demikian, polisi belum meminta keterangan secara langsung kepada SN karena masih menunggu izin dari pihak keluarga. Saat pemeriksaan dilakukan, polisi mengatakan akan turut melibatkan psikolog.
Baca Juga: 4 Tips Belajar Bahasa Inggris Lewat Buku, Kuncinya adalah Praktik!
Alasan merasa lelah sekolah rupanya tidak selalu berarti anak malas. Psikolig anak Samanta Elsener menjelaskan bahwa bisa jadi ada beberapa faktor yang membuat anak jadi terlihat malas belajar.
"Bisa aja ada kondisi-kondisi kesehatan mental yang mempengaruhi anak sehingga dia sulit, atau terlihatnya perilakukanya tidak mau belajar. Padahal dia kesulitan untuk belajar dan perlu kita bantu," tutur Samanta dikutip dari konten video pada akun TikTok pribadinya.
Samanta menyarankan agar orang dewasa harus mendeteksi penyebab anak jadi malas belajar. Setidaknya ada lima penyebab yang bisa jadi dugaan anak terlihat malas belajar.
Pertama, kata Samanta, anak mengalami gangguan mental ADHD sehingga jadi sulit fokus dan konsentrasi selama di sekolah. Namun, kondisi itu hanya bisa didiagnosa oleh psikolog melalui sejumlah pemeriksaan.
Kedua, anak memiliki gangguan tidir sehingga jadi kesulitas fokus atau kurang semangat saat aktivitas pagi hari. Ketiga, anak mengalami kecemasan berlebih atau depresi. Kondisi itu bisa membuat anak menjadi murung, lesu, hingga sering bengong ketika belajar.
Baca Juga: Dukung Program Merdeka Belajar, OASE KIM Selenggarakan Lokakarya Membaca Nyaring di Mataram
Keempat, ada tekanan dari orang tua atau guru. Masalah keluarga di rumah bisa jadi mempengaruhi konsentrasi anak ketika di sekolah. Gaya mengajar guru yang tidak sesuai dengan karakter siswa juga bisa jadi tekanan bagi anak itu sendiri.
Kelima, anak kurang kasih sayang atau orang tuanya yang tidak harmonis. Kondisi itu menyebabkan anak kurang motivasi untuk belajar.