Suara.com - Belakangan ini media sosial X riuh dengan perdebatan menganai makna kata Kristen atau Katolik dengan Nasrani. Sampai-sampai, kata kunci Nasrani menjadi trending topic di X.
Dalam perbincangan mengenai Kristen, Katolik dan Nasrani, komentar dan tanggapan yang muncul cenderung menunjukkan umat Kristen maupun Katolik enggan disebut dengan istilah Nasrani.
Salah satu pemicunya adalah cuitan akun @/AgusMagelangan yang mengapresiasi kebiasaan orang-orang Nasrani yang dinilai mulai sejalan dengan umat muslim.
“Alhamdulillah, saudara-saudara kita yang nasrani tampaknya bukan hanya meniru kebiasaan berburu takjil orang-orang Islam, tapi juga bisa memahami dan mematuhi fatwa haram eksploitasi sumber daya alam yang pernah dikeluarkan oleh orang-orang Islam,” demikian kicauan akun itu, dikutip Selasa (11/6/2024).
Cuitan itu lantas menuai protes dari kalangan umat Kristen dan Katolik yang merasa keberatan disebut sebagai kaum Nasrani.
Beragam komentar lantas bermunculan. Tak sedikit dari mereka yang menggunakan dasar teologis sebagai landasan argumennya.
“Twit ini mengatakan seolah-olah Kristen gak punya nilai-nilai sendiri, kalau mau dikait-kaitkan dengan ayat-ayat juga ada ayatnya di Alkitab yang bisa dikaitkan,” tulis salah satu warganet.
“Genuinely curious kenapa orang Kristen di Indonesia disebut ‘Narn’ (from Nazareth?) yang root katanya dari bahasa Arab, tapi di Kristen-Arab sendiri ‘orang Kristen’ disebutnya ‘Masiyyn’ (pengikut Messiah)?” timpal warganet lainnya.
“Nasrani (Nazoreans) itu sebutan awal untuk pengikut Yesus mula terlepas dari apapun kristologinya sesuai penjelasan di Panarion dan Tertulianus. Pentahbisan nama Kristen baru ketika di Antiokhia, nama Masihiyyun juga merebak di dunia Arab yang saya kira muncul kemudian,” sambung warganet lain.
Baca Juga: Siapa Nella Kharisma, Pedangdut yang Sering Diisukan Menjadi Mualaf
Terlepas dari perdebatan di media sosial X itu, apa sebenarnya Nasrani itu? Berikut ulasannya.
Dilihat dari sudut pandang Katolik, makna dari terminologi Nasrani pernah diulas oleh Ketua KPKS St. Yohannes Penginjil Keuskupan Bogor 2017-2020, FX Rickoloes Pricorianto pada 2023 lalu.
Mengenai makna kata Nasrani, cendekiawan muslim Mun’im Sirry juga pernah mengulasnya pada 2016 lalu.
Dengan tegas ia mengatakan, umat Katolik dan juga Kristen bukanlah Nasrani. Bahkan menurutnya, umat Katolik dan Kristen tidak suka dan tak mau disebut dengan istilah Nasrani.
FX Rickoloes mengutip tulisan Santo Epiphanis dari Salamis pada sekitar abad kelima. Dalam tulisan itu, ia menyebut kaum Nasrani sebagai sekte Yahudi-Kristen kuno, yang ajarannya dianggap menyimpang.
Ia juga mengutip salah satu dalil dalam Alkitab, yakni Kisah Para Rasul 11:26, yang bunyinya sebagai berikut, “para pengikut Kristus di Antiokjia Syiria untuk pertama kalinya disebut sebagai Kristen”.
Setidaknya dua pendapat itulah yang menyatakan kalau umat Kristen dan Katolik tidak bisa atau tidak mau dipanggil dengan istilah Nasrani.
Sudut pandang Islam
Salah satu cendekiawan muslim, Mun’im Sirry, pada 2016 pernah mengulas mengenai makna kata Nasrani.
Menurutnya, sepanjang sejarah kekristenan, umat Kristiani tak pernah menyebut dirinya sebagai ‘Nashara” atau Nasrani.
Begitu juga dengan orang Kristen di Arab yang menyebut dirinya dengan kata ‘masihiyyun’ atau pengikut Al-Masih.
Meski begitu, kata Nasrani memang ditemukan dalam Al Qur’an dan disebut sebanyak 14 kali di dalamnya.
Salah satu tafsir mengapa muncul kata Nasrani dalam Qur’an adalah ketika para mufassir melacak arti kata ‘nashara’ dari sudut pandang geografis.
Diketahui kalau daerah tempat tinggal Isa dan Maryam adalah Nasirah atau Nazareth. Inilah yang membuat, dalam Islam, umat Kristen juga disebut Nasrani, mengacu pada kata nashara yang berarti pengikut Yesus (Isa) yang berasal dari Nasirah.
Kontributor : Damayanti Kahyangan