Tak cukup di situ, ia turut menjadi salah satu anggota dalam jajaran presidium senat mahasiswa UI. Ia juga merupakan salah satu punggawa Forum Studi Mahasiswa UI (FSM).
Selepas dianugerahi dengan Sarjana Komunikasi pada tahun 1994, Budi melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI.
Bekal dari kuliah dibawa ke dunia kerja
Berkat pengalaman yang ia peroleh saat berdinamika di kampus, Budi Arie menjadi salah satu tokoh jurnalistik ternama di Tanah Air. Ia memulai kariernya di bidang jurnalistik di surat kabar mingguan Media Indonesia.
Beberapa tahun setelahnya, Budi Arie bergabung dengan Kontan dan beberapa kali mengkritik perilaku para pebisnis yang di matanya kurang elok.
Kritik Budi Arie bahkan sampai membuat pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama memberi peringatan.
Lalu, Budi Arie berkarier di Mandiri Telekomunikasi Utama sebagai presiden direktur. Budi juga menikmati puncak kariernya sebagai General Manager Tabloid Bangsa.
Tercatat, Budi pernah menjadi petinggi di beberapa perusahaan media dari Daya Mandiri, NKR Investama, Sarana Global Informasi, hingga Miitra Lumina Indonesia.
Selepas menikmati karier di jurnalistik, Budi Arie akhirnya banting setir dan menjadi politisi. Debutnya di dunia politik terbilang lancar lantaran ia pernah menyandang gelar bergengsi yakni Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Baca Juga: Rekam Jejak Menkominfo Budi Arie: Relawan Jadi Menteri, Ngaku Tak Bisa Berantas Judol Sendiri
Kontributor : Armand Ilham