Suara.com - Beredar video viral yang membuat geram publik di platform media sosial. Pada video itu terlihat sejumlah remaja perempuan sedang makan di sebuah restoran cepat saji.
Video itu bikin geram lantaran para remaja ini membuat candaan soal tragedi kemanusiaan yang dialami orang-orang Palestina.
Dalam video, salah satu remaja perempuan yang memakai kacamata mengatakan soal tulang anak Palestina. Ucapan itu ia sampaikan saat rekannya sedang memakan ayam goreng.
"Tulang anak Palestina," kata si remaja berkacamata itu, seperti dilihat dari video unggahan akun X @cingreborn, Senin (10/6).
Baca Juga: Kehilangan Nasabah Besar, Netizen Curiga BSI Kerahkan Buzzer Redam Kekecewaan Muhammadiyah
Kamera kemudian menyorot remaja lain yang berbaju merah. Si remaja itu langsung nyeletuk, "Darah anak Palestina," saat nyocol saos.
Para remaja lain pun tertawa geli mendengarnya. Tak berhenti disitu, remaja lainnya lalu menunju ayam goreng di atas meja.
"Dika, dika lo apa?" tanya si perekam video.
"Ini, ini. Daging anak Palestina," jawab si remaja sambil menunjukkan ayam goreng.
Si perekam video kemudian kembali mengulang soal darah anak Palestina.
Baca Juga: Terus Bertambah, Korban Tewas Pemboman Israel Di Gaza Jadi 210 Orang
"Ini, ini bukan saos. Ini darah anak Palestina," ucap si perekam video yang disambut tawa oleh rekan-rekannya yang lain. m
Video itu diduga diunggah oleh salah satu remaja di video itu. Dalam video terlihat user name akun @chirenggs. Diduga akun itu merupakan pemilik dari video tersebut.
Namun dari penelusuran, akun dengan username itu sudah di-private. Video ini pun membuat geram netizen di platform media sosial.
"Nirempati," sebut salah satu pengguna X.
"Hadeh, gak habis pikir," sambung akun lainnya.
Korban Tewas di Jalur Gaza
Sementara itu, jumlah korban tewas akibat pemboman Israel, Sabtu (8/6), di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah meningkat menjadi 210 orang, demikian menurut Kantor Media Pemerintah di daerah kantong Palestina yang terkepung itu.
"Sekitar 210 martir dan lebih dari 400 orang terluka dibawa ke Rumah Sakit Al-Aqsa akibat pembantaian brutal Israel di kamp Nuseirat," kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan dikutip dari Antara.
Kantor tersebut lebih lanjut menyuarakan "seruan mendesak kepada komunitas internasional dan organisasi internasional untuk menyelamatkan Rumah Sakit Martir Al-Aqsa dan menyediakan kebutuhan medis dan generator untuk memastikan kelangsungan operasinya.
"Rumah Sakit Martir Al-Aqsa tidak mampu menampung jumlah korban tewas dan korban luka akibat pemboman Israel," kantor media Gaza memperingatkan.
Sebelumnya pada hari yang sama, juru bicara Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, Khalil Al-Dakran, mengatakan dalam konferensi pers bahwa "55 korban jiwa warga Palestina tiba di rumah sakit akibat penggerebekan Israel di kamp Nuseirat di Provinsi Pusat."
Dia menambahkan bahwa rumah sakit tersebut "menderita kepadatan yang parah dan tidak ada ruang untuk pasien lagi."
Israel melakukan serangan kekerasan dan belum pernah terjadi sebelumnya, yang menargetkan wilayah di Jalur Gaza tengah, bertepatan dengan serangan mendadak kendaraan militer ke timur dan barat laut kamp Nuseirat di Gaza tengah.