Suara.com - Teori konspirasi mengenai Kate Middleton kembali bergulir di media sosial. Hal ini dipicu salah satu artikel yang memprediksi kondisi sang Putri Wales setelah melawan kanker.
Dalam artikel yang tayang di laman NY Post itu, dilaporkan bahwa bahwa perjuangan Kate melawan kanker mungkin tidak hanya menjauhkannya dari perhatian publik lebih lama, tapi juga berpotensi menggoyahkan perannya dalam keluarga kerajaan.
Pandangan itu muncul setelah Kate tetap tidak terlihat di hadapan publik sejak mengungkapkan diagnosis kankernya pada bulan Maret 2024.
Ditambah salah satu orang dalam kerajaan menyebut bahwa tidak ada agenda untuk Kate tampil di depan umum sebagai anggota kerajaan sepanjang tahun ini.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Film Romantis tentang Perjuangan Lawan Penyakit Kanker
"Saya diberitahu bahwa buku harian Kate untuk tahun ini kosong. Tidak ada yang direncanakan. Dia mungkin tidak akan muncul di depan umum selama sisa tahun ini," ujarnya kepada The Daily Beast bulan lalu.
Karena laporan tersebut, spekulasi liar netizen yang sempat beredar pun muncul kembali, seperti Kate kabur dari Istana bahkan meninggal dunia.
"Dia (Kate) mungkin meninggalkan William dan berkonflik dengan istana atau dia dalam keadaan tidak sadarkan diri. Saya tidak percaya ini ada hubungannya dengan kanker," komentar salah satu netizen.
"Pasti ada cerita kelam di balik semua ini, menurutku itu tidak ada hubungannya dengan kanker," sahut yang lain.
"Saya pikir kita mungkin perlu bersiap menghadapi kemungkinan dia meninggal karena kanker dalam enam bulan. Apapun yang dia miliki sangat buruk," komentar yang lainnya.
Baca Juga: Kondisi Kate Middleton Mulai Membaik Jalani Preventative Chemotherapy, Apa Sih Itu?
Sebagaimana dalam video yang dibagikan pada 22 Maret 2024, ibu tiga anak ini hanya mengatakan dokter menemukan kankernya selama operasi perut pada Januari 2024.
Sumber yang dekat dengan sang Putri mengklaim bahwa dia memprioritaskan proses perawatannya secara tertutup.
"Dia tidak memberikan tekanan apa pun pada dirinya sendiri untuk melakukan apa pun atau menemui siapa pun karena tenggat waktu dalam situasi seperti ini dapat membuat proses pemulihan menjadi lebih menegangkan. Dia tidak terlalu peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain," ujar orang tersebut.