Suara.com - Wirda Mansur menambah panjang daftar public figure Indonesia yang akan menunaikan ibadah Haji pada tahun 2024. Sebab Wirda dikabarkan terpilih sebagai salah satu delegasi Indonesia untuk beribadah haji dengan undangan dari Raja Salman.
“Jalur undangan dari Kerajaan Arab Saudi dan ada beberapa delegasi lainnya,” ungkap Wirda di salah satu wawancara, seperti dikutip pada Sabtu (8/6/2024).
Ustaz Yusuf Mansur yang turut hadir mengaku juga mendapatkan kesempatan yang sama tahun lalu, “Yang nanti ada tugasnya Kak Wirda nih, bukan nggak ada tugasnya. Tugasnya itu menyampaikan perjalanan haji, pelayanan haji, penyambutan haji, penyelenggaraan haji, yang dilaksanakan oleh Kerajaan. Kak Wirda diundang untuk melihat langsung bagus atau nggak, baik apa nggak, dan diharapkan ada keterlibatan aktif, ya seperti saya lah tahun kemarin,” ucap Yusuf.
Namun keberangkatan haji dengan undangan ini mendapat beragam respons warganet, salah satunya adalah dibandingkan dengan Haji Furoda seperti yang dilakukan oleh Raffi Ahmad dan keluarganya.
Baca Juga: Disinggung Biaya Haji yang Mencapai Miliaran Rupiah, Raffi Ahmad Malah Bahas Hal Ini
Pasalnya, Haji Furoda juga berangkat dengan visa yang diterbitkan oleh pemerintahan Arab Saudi. Lantas apakah haji yang dilakoni Wirda Mansur dan haji furoda ala Raffi Ahmad ini sama?
Sayangnya, tidak ada penjelasan detail mengenai hal tersebut, tetapi tampaknya Wirda dapat menunaikan ibadah haji dengan jalur yang berbeda dari Haji Furoda. Diduga Wirda mendapatkan kuota dari Program Tamu Raja Salman yang memberangkatkan sekitar 50 orang pilihan pada tahun 2023.
Berbeda dari Haji Furoda yang dibantu penyelenggaraannya oleh travel terpilih dan mengharuskan jemaah membayar hingga ratusan juta Rupiah, maka haji dengan Program Tamu Raja Salman ini tidak dipungut biaya alias gratis.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal bin Abdullah Al-Amudi, pernah mengungkap bahwa setiap masyarakat berhak untuk mendapatkan layanan tersebut, selama memang mengajukan permohonan kepada Kedutaan Besar Arab Saudi.
Nantinya Kedutaan Arab Saudi akan berkoordinasi dengan otoritas terkait baik di Indonesia maupun di Arab Saudi dalam menyeleksi nama-nama jemaah yang akan berangkat. Perihal kebutuhan jemaah selama di Tanah Suci pun nantinya akan menjadi tanggungan dari Kerajaan Arab Saudi.
Hanya saja dalam wawancaranya tahun lalu, Faisal tidak merinci dengan jelas tata cara pengajuan permohonannya.