Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono kini akhirnya menyesal karena telah sempat pastikan iuran tabungan perumahan rakyat (Tapera).
Beberapa waktu yang lalu, Menteri Basuki berupaya keras untuk menanggulangi pandangan negatif masyarakat soal iuran tersebut.
Namun tampaknya, kini Basuki telah berubah pikiran dan menyesal lantaran publik telah kadung memupuk amarah mereka usai iuran tersebut diwacanakan.
Sosok pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komite BP Tapera tersebut juga mengaku ikhlas jika program iuran Tapera harus diundur atau dibatalkan.
Baca Juga: Polemik Kebijakan Iuran Tapera, Kini Menteri Basuki Menyesal Usai Bikin Rakyat Marah
Lantas, bagaimana perubahan pikiran dari sosok pria yang akrab disapa Pak Bas ini?
Sempat tegaskan iuran Tapera tak potong gaji
Basuki dahulu sempat meluruskan pandangan masyarakat tentang iuran Tapera diambil dari potongan gaji para pekerja.
Adapun kala ditemui wartawan di di JCC Jakarta, Selasa (28/5/2024), Basuki menegaskan bahwa dahulu Tapera sifatnya adalah tabungan.
Ia sontak menegaskan bahwa iuran yang diambil dari gaji karyawan tersebut tidak terpotong dan hilang, melainkan bisa dimanfaatkan bagi para pekerja untuk mendapatkan tabungan rumah.
Baca Juga: Menteri PUPR Tak Menyangka Tapera Jadi Polemik dan Picu Kemarahan Publik: Saya Nyesal Betul
"Dulu Tapera itu tabungan, bukan dipotong terus hilang. Tabungannya itu untuk mendapatkan bantuan untuk bangun rumah," tegas Basuki kala itu.
Pak Bas juga turut menjelaskan bahwa Tapera merupakan kebijakan yang telah lama ada, bahkan dari lima tahun yang lalu.
Namun, terdapat perubahan terkait pelaksanaan Tapera sesuai ditekennya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang perubahan atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Pastikan Tapera tetap jalan
Sebagai Ketua Komite BP Tapera, Basuki juga kerap memastikan bahwa iuran tersebut tetap berjalan.
Sebelumnya, sempat beredar desas-desus bahwa pelaksanaan iuran Tapera diberlakukan dari tahun 2027 mendatang.
Basuki lalu meluruskan bahwa iuran Tapera tak diundur, tetapi memang akan berlaku pada tahun 2027 dan bukan sekarang di tahun 2024.
"Memang diberlakukan 2027, bukan sekarang," jawab Basuki kala ditanyai oleh wartawan, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2024).
Waktu itu, Basuki juga tak menutup mata soal masyarakat yang menentang adanya iuran Tapera. Sayangnya, Basuki tak bisa mewakili pendapat pemerintah soal kritik publik terhadap Tapera.
Kini berujung menyesal, lapang dada jika Tapera diundur
Akhirnya, Basuki tak kuasa melawan pertentangan dari masyarakat.
Ia akhirnya mengaku bahwa dirinya menyesal dengan adanya Tapera ini.
"Saya pikir saya menyesal betul," papar Basuki di hadapan awak media, Kamis (6/6/2024).
Basuki juga mengaku telah lapang dada jika pemberlakuan iuran Tapera harus diundur. Dalam pandangannya, Basuki melihat bahwa perlu membangun kepercayaan masyarakat terlebih dahulu soal pemberlakuan Tapera tersebut.
Sang Menteri PUPR tersebut juga telah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani jika iuran Tapera harus diundur.
Kontributor : Armand Ilham