Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah 3 bukan menempati jabatan Menteri ATR/BPN. Sejumlah aktivitasnya sebagai menteri Presiden Joko Widodo tampak dibagikan di media sosial, salah satunya menyelesaikan kasus Nirina Zubir dan eks ART-nya.
Namun dengan semua kesibukannya itu, AHY ternyata masih aktif menjalani kuliah jenjang S3. Bahkan lewat akun X-nya, AHY sempat memamerkan momen ketika dirinya menjadi mahasiswa jenjang doktoral.
“Di tengah-tengah kesibukan, saya melanjutkan pendidikan S3. Walaupun banyak tantangannya dan kian sibuk di pemerintahan serta politik, secara khusus saya mengambil studi pengembangan sumber daya manusia, karena bagi saya meyakini ‘human capital’ menjadi aset paling penting bagi kemajuan sebuah bangsa,” cuit AHY, seperti dikutip pada Jumat (7/6/2024).
Salah satu aktivitas yang dilakukan AHY adalah melakukan diskusi terbatas dengan sejumlah pakar ekonomi, pendidikan, serta kebijakan publik pada Rabu (5/6/2024). Tertera keterangan bahwa diskusi tersebut dilakukan di The Dharmawangsa, Jakarta.
Baca Juga: All Eyes on Papua Viral, AHY Buka Suara Alih Fungsi Lahan Hutan Adat
“Saya ingin menemukan roadmap pembangunan ekonomi yang lebih jelas dan memungkinkan (feasible) untuk dijalankan oleh pemerintahan Indonesia, guna mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Semangat AHY dalam menempuh pendidikan memang tak perlu lagi diragukan, mengingat sudah ada sejumlah gelar akademik yang dimiliki oleh suami Annisa Pohan tersebut. Namun aktivitasnya menyelesaikan pendidikan S3 sembari menjadi menteri sekaligus pemimpin partai politik rupanya menuai sorotan tersendiri dari warganet.
“AHY ngambil S3 itu pake cuti pendidikan gak ya? Kok bisa ya jadi menteri sambil S3? S3 lho…” tulis akun X @/imr*** mengomentari postingan AHY.
Pemilik akun lalu membandingkannya dengan masyarakat biasa yang mengambil pendidikan pascasarjana, padahal pasti beban pekerjaannya tak seberat seorang menteri.
“Kroco-kroco aja ngambil S2 harus resign, minimal cuti pendidikan. Padahal kerjaan menteri lebih berat dari level kroco. Ini S3 nyambi menteri. Emang S3 bisa part time ya? Serius nanya,” pungkasnya.
Baca Juga: 100 Ribu Pohon Ditanam Kementerian ATR/BPN, Berikan Nilai Tambah Ekonomi
Cuitan inilah yang menimbulkan pro dan kontra di kalangan warganet lain. Ada yang menyebut kuliah doktoral bisa dikerjakan sambil bekerja, tetapi ada pula yang menyentil potensi orang lain alias joki yang menyelesaikan studi tersebut.
“S3 di indo itu biasanya pola coursework 1-1.5 tahun, habis itu disertasi bebas berapa lama asal selesai & janjian sama spv. CW polanya ada yang seow, sabtu doang misal, or bahkan online-online. Assuming doi udah kelar CWnya sebelum jadi menteri, sekarang disertasi doang masih lumayan legit kayaknya uda,” komentar warganet.
“AHY lanjut S3 kan jauh sebelum jadi menteri. Masih mending ini ada pejabat gelarnya niat kuliah beneran ga kayak yang laen gelar abal-abal,” tulis warganet. “Kalau temen saya sih bisa tanpa cuti, kerjaan nge dosen nyambi usaha rumahan, karena S3 nya cuma sabtu minggu, penelitian dan disertasi beli di orang,” sindir warganet lain.