Suara.com - Mengunjungi cagar alam adalah aktivitas umum di antara wisatawan Australia ketika mengunjungi Bali. Hal inilah yang juga dilakukan Jami Groves, saat dia pergi ke Monkey Forest di Ubud.
Siapa sangka, tiba-tiba saja tiga ekor monyet mulai memanjat kakinya dan menggigitnya. Padahal, kata Groves dia tidak pernah diperingatkan secara resmi soal bahaya apapun saat berada di sekitar monyet.
"Tiga monyet memanjat kaki saya dan mulai menggigit saya, saya harus berdiri diam karena saya khawatir mereka semua akan mengejar saya," katanya kepada Yahoo News.
"Saya mendapat kesan bahwa Monkey Forest adalah sebuah pengalaman interaktif dan tidak secara resmi diperingatkan mengenai bahaya apa pun di sekitar monyet," pungkasnya.
Baca Juga: Jaga DKI Jakarta Bebas Rabies, Pemkot Jakbar Vaksinasi Monyet Hingga Musang
Groves bergegas ke rumah sakit dan seorang temannya merekamnya terbaring di tempat tidur medis. Mereka dikelilingi oleh dokter dalam pemandangan yang agak aneh.
"Jadi, jika dia terkena rabies, dia tidak akan pernah bisa disembuhkan?," terdengar temannya bertanya kepada dokter dalam rekaman yang dibagikan ke media sosial.
Gadis-gadis itu mau tidak mau melihat sisi lucunya, namun tanggapan yang muncul hanyalah lelucon.
"Tidak, saat Anda tahu dia mengidap rabies, semuanya sudah terlambat," jawab dokter.
Mereka pun tertawa terbahak-bahak mendengar pernyataan tersebut – yang membuat para petugas medis di sana kebingungan. Ketika mereka mencoba menenangkan diri, Groves berulang kali berkata dengan keras, "Itu tidak lucu, itu tidak lucu."
Baca Juga: Kematian Akibat Rabies Tembus 90 Kasus Hingga Agustus 2023: Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Parahnya lagi dia harus mengeluarkan $6.000 atau sekitar Rp97 juta hanya untuk delapan dosis suntikan pencegahan rabies, yang dikenal sebagai profilaksis pasca pajanan (PEP), yang dapat menghentikan potensi virus mencapai sistem saraf pusat. Karena jika itu sampai terjadi, maka akan berakibat fatal 100 persen.
"Saya harus menggunakan seluruh dana (perjalanan) Eropa saya untuk membayar tagihan medis yang akhirnya menghabiskan biaya sekitar $6.000 termasuk biaya transaksi internasional. Jadi saya sangat sedih… Saya benci monyet," kata Jami.
Ini bukan pertama kalinya seorang turis Australia menghadapi biaya pengobatan yang tinggi setelah digigit binatang di luar negeri.
Wanita Tasmania Sarah Lancaster menghabiskan $60.000 untuk tagihan medis setelah dia digigit kucing di Nikaragua, Amerika Tengah pada bulan Maret lalu, memaksanya membatalkan rencana perjalanannya karena putus asa mencari bantuan medis.
Syukurlah asuransi perjalanannya mampu menanggung biayanya, dan wanita tersebut mengakui bahwa dia akan sangat rugi tanpa asuransi tersebut.
Wisatawan Australia yang berkunjung ke Indonesia disarankan untuk menghindari kontak dengan monyet, bahkan di tempat di mana wisatawan dianjurkan untuk berinteraksi dengan mereka, seperti Monkey Forest yang populer.
"Jika digigit atau dicakar binatang segera gunakan sabun dan air untuk mencuci luka hingga bersih dan segera dapatkan pertolongan medis," demikian bunyi situs Smart Traveler.
Pengobatan rabies di Indonesia mungkin terbatas, menurut situs web pemerintah. "Jika Anda tergigit, Anda mungkin perlu kembali ke Australia, atau melakukan perjalanan ke negara lain, untuk mendapatkan perawatan segera," tambahnya.
Karena Bali dan Amerika Tengah menjadi tujuan liburan populer bagi warga Australia, sangat penting untuk mendapatkan "asuransi perjalanan yang komprehensif" sehingga wisatawan tidak akan mendapatkan beban jika mengalami kecelakaan hewan saat berada di luar negeri.