"Heran, kok lingkarannya gak jauh-jauh dari ijazah palsu dan kampus abal-abal ya?" celetuk warganet.
"Cocok banget korelasi kampus bodong penerbit ijazah palsu dan Jokowi," sentil warganet.
"Apakah sudah dibawa ke ranah hukum dan ditindak? Berbahaya sekali bagi kredibilitas dunia pendidikan tinggi. Dan, bisa ditiru. Harus ditumpas, karena merusak jerih payah civitas akademika yang lurus juga," komentar warganet.
"Karena kemungkinan lomba senyum mirip Gibran batal, gimana kalau kami yang ambil alih penyelenggaraannya? Sumpah, loh, nggak kepikiran ide segenius itu," sindir warganet.
Seorang warganet yang diduga berkuliah di kampus swasta tersebut juga memprotes keras lomba tersebut. Ia juga mempertanyakan alasan kampus menggelar lomba mirip Gibran dengan hadiah fantastis, padahal masih banyak fasilitas kampus yang rusak.
"Gua marah banget! Masa kampus gua ngadain lomba gak masuk akal? Mana dana KIP di korupsi, dana kegiatan kampus sulit, eskalator mati-mati mulu. Eh ini ngadain lomba gak jelas. Mana total hadiah Rp50 juta, dapat beasiswa, tapi aturannya gak jelas! Kampus aneh anjrit!" curhat warganet ini.