Suara.com - Lomba senyum mirip Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini viral di media sosial. Tak main-main, lomba itu digelar oleh sebuah perguruan tinggi swasta Universitas Tangerang Raya atau UNTARA.
Persyaratan lomba senyum mirip anak Presiden Jokowi itu awalnya dibagikan di akun Instagram resmi UNTARA, @untara_id. Namun setelah postingan itu viral, terpantau akun Instagram UNTARA langsung menghapusnya.
Tetapi meski sudah dihapus, poster lomba senyum mirip Gibran itu sudah terlanjur viral di media sosial. Tak terkecuali dibagikan ulang oleh warganet di X.
Dalam poster itu, tampak foto Wakil Presiden RI terpilih Gibran sedang tersenyum, sambil menunjukkan jari berbentuk tanda cinta. Selain Gibran, ada pula potret Founder UNTARA dan Universitas Pelita Bangsa (UPB) Moh Mardiyana.
Baca Juga: Jokowi Dikabarkan Larang Kaesang Pangarep Maju Pilgub DKI, Gibran Ikut Buka Suara
Sosok Mardiayana juga terlihat berpose dengan gaya seperti Gibran, yakni tersenyum sambil menunjukkan jari berbentuk tanda cinta.
Semakin bombastis, poster itu juga menyebutkan nominal hadiah bagi pemenang lomba senyum mirip Gibran. Total hadiah yang ditawarkan sebesar Rp50 juta atau setara dengan 10 kali UMR Jakarta.
Uang itu akan diberikan kepada pemenang dalam bentuk tabungan hingga beasiswa. Adapun beasiswa full itu akan diberikan untuk mereka yang berkuliah di UNTARA atau UPB.
"Lomba Senyum Mirip Gibran Rakabuming Raka. Total Hadiah Rp50.000.000," demikian keterangan dalam poster yang dibagikan UNTARA tersebut.
Alih-alih membuat publik tertarik, lomba senyum mirip Gibran itu malah ramai dikritik. Tak sedikit warganet yang menilai jika ide kampus swasta itu sangat tidak bermutu.
Baca Juga: Apa Itu Feeling Lonely? Istilah Bahasa Gaul yang Viral di Media Sosial
"Benarkah ini Mas Gibran? Kalau benar, alangkah eloknya kerjasama mas Gibran dengan orang itu dibatalkan saja. Acaranya pun juga dibatalkan," desak warganet.
"Heran, kok lingkarannya gak jauh-jauh dari ijazah palsu dan kampus abal-abal ya?" celetuk warganet.
"Cocok banget korelasi kampus bodong penerbit ijazah palsu dan Jokowi," sentil warganet.
"Apakah sudah dibawa ke ranah hukum dan ditindak? Berbahaya sekali bagi kredibilitas dunia pendidikan tinggi. Dan, bisa ditiru. Harus ditumpas, karena merusak jerih payah civitas akademika yang lurus juga," komentar warganet.
"Karena kemungkinan lomba senyum mirip Gibran batal, gimana kalau kami yang ambil alih penyelenggaraannya? Sumpah, loh, nggak kepikiran ide segenius itu," sindir warganet.
Seorang warganet yang diduga berkuliah di kampus swasta tersebut juga memprotes keras lomba tersebut. Ia juga mempertanyakan alasan kampus menggelar lomba mirip Gibran dengan hadiah fantastis, padahal masih banyak fasilitas kampus yang rusak.
"Gua marah banget! Masa kampus gua ngadain lomba gak masuk akal? Mana dana KIP di korupsi, dana kegiatan kampus sulit, eskalator mati-mati mulu. Eh ini ngadain lomba gak jelas. Mana total hadiah Rp50 juta, dapat beasiswa, tapi aturannya gak jelas! Kampus aneh anjrit!" curhat warganet ini.