Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari suami Bunga Citra Lestari (BCL), Tiko Aryawardhana. Pasalnya Tiko baru-baru ini dilaporkan ke polisi akibat dugaan penggelapan uang perusahaan senilai Rp6,9 miliar.
Tuduhan penggelapan uang perusahaan itu dilayangkan oleh mantan istri Tiko, Arina Winarto, ke Polres Metro Jakarta Selatan. Tak pelak sosok Arina kembali menyita atensi publik, termasuk perihal pekerjaan dan jabatannya.
Karier Mentereng Arina Winarto
Putri dari Drs. Winarto ini merupakan mantan istri Tiko Aryawardhana yang menikah pada tahun 2014 dan resmi berpisah pada tahun 2021. Namun percekcokan di rumah tangga mereka sudah terjadi sejak tahun 2019.
Baca Juga: Terjerat Kasus Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar, Tiko Aryawardhana Malah Asyik Liburan dengan BCL
Ditelusuri lebih jauh, Arina ternyata memiliki bidang pekerjaan yang sama dengan sang mantan suami, yakni di bidang perbankan. Arina diriwayatkan bekerja di bank HSBC.
Bahkan Arina disebut-sebut memiliki prestasi di pekerjaannya, yang menduduki peringkat kelima dalam kategori individu dengan kemampuan nilai jual tertinggi di bidang obligasi, mata uang lokal tahun 2009.
Dengan kata lain, Arina mempunyai jaringan kerja yang tidak main-main, minimal kalangan atas yang tertarik dengan transaksi obligasi. Dengan jejaring seperti itu, tak heran bila Arina pernah terlihat hadir di sebuah acara bergengsi yang digelar majalah gaya hidup mewah Prestige di Hong Kong.
Dalam acara yang digelar pada tahun 2019 itu, Arina tampak menghadiri peluncuran merek kosmetik La Mer yang berkolaborasi dengan Prestige Hong Kong sebagai mitra media untuk pemasaran produk mewah mereka. Bahkan semakin menunjukkan kedudukannya, Arina terlihat berada di antara CEO wanita terkemuka seperti Rachel Lakhiani, Yeane Lim, dan Damita Almira.
Kronologi Dugaan Penggelapan Uang Perusahaan oleh Tiko Aryawardhana
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, membenarkan keberadaan laporan dugaan penggelapan uang oleh suami BCL tersebut. “Benar, saat ini masih dalam proses dan sudah naik tahap penyidikan,” ungkap Bintoro, Selasa (4/6/2024).
Disebutkan bahwa Tiko pernah menjabat sebagai Direktur PT Arjuna Advaya Sanjaya yang didirikannya bersama Arina sang mantan istri. Sedangkan saat itu Arina menjabat sebagai komisaris.
Awalnya bisnis yang bergerak di bidang makanan dan minuman itu berjalan lancar, sampai Tiko melaporkan ancaman bangkrut pada tahun 2019. Arina lantas melakukan audit secara keseluruhan dan ditemukan indikasi penggelapan dana yang diduga kuat dilakukan oleh Tiko sebagai satu-satunya yang berwenang mengelola uang perusahaan.
Konon penggelapan dana perusahaan ini dilakukan mulai dari tahun 2015 sampai 2021 alias berlangsung selama 6 tahun.