Suara.com - Suami Bunga Citra Lestari (BCL), Tiko Aryawardhana tengah terseret kasus dugaan penggelapan uang sejumlah Rp6,9 M.
Sosok yang melaporkan Tiko Aryawardhana adalah mantan istrinya, Arina Winarto.
Dugaan penggelapan uang itu muncul dari bisnis yang pernah dikelola keduanya. Bisnis itu bergerak di bidang makanan dan minuman yang bernama PT Arjuna Advaya Sanjaya.
Saat itu, Tiko menjabat sebagai direktur sementara Arina sebagai komisaris. Selama bisnis berjalan, Arina tidak banyak ikut campur.
Baca Juga: Terjerat Kasus Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar, Tiko Aryawardhana Malah Asyik Liburan dengan BCL
Selain menjadi komisaris, Arina juga berkarier di dunia perbankan sama seperti mantan suaminya.
Arina Winarto disebut memiliki relasi orang-orang kalangan atas dari profesinya tersebut. Mantan istri Tiko ini pernah muncul di acara merek kosmetik La Mer pada 2019 lalu. Acara ini merupakan kolaborasi dengan Prestige Hong Kong.
Menilik riwayat pekerjaannya, Arina Winarto merupakan karyawan di HSBC Bank. Mantan istri Tiko ini pernah meraih peringkat lima kategiru individu untuk penjualan obligasi mata uang lokal pada 2009 silam.
Gaji karyawan HSBC diperkirakan mulai dari Rp4 juta hingga Rp100 juta per bulan.
Gaji tersebut disesuaikan dengan posisi atau jabatan yang diemban Arina Winarto. Namun, tidak ada keterangan detail posisi yang dijabat Arina Winarto.
Kronologi Tiko Aryawardhana Dilaporkan Dugaan Penggelapan Uang
Pada 2015 hingga 2021, Tiko dan mantan istrinya memiliki bisnis bidang makanan dan minuman.
Tiko yang menjabat sebagai direktur perusahaan tersebut memilki banyak kewenangan, termasuk bagian keuangan.
Rupanya, kewenangan Tiko yang tak terbatas itu justru dinilai kebablasan. Tiko diduga melakukan perbuatan di luar prosedur perusahaan hingga merugi.
"Klien kami selama ini tahunya usaha lancar, tapi kok tiba-tiba di 2019 Tiko bilang usaha mau tutup karena tidak kuat bayar sewa," ujar kuasa hukum Arina Winarto, Leo Siregar dalam keterangan tertulis, Senin (3/6/2024).
Arina Winarto lalu melakukan audit untuk memeriksa keuangan perusahaan karena merasa ada yang tidak beres. Pada akhirnya, ia menemukan adanya indikasi penggelapan dana yang tidak jelas peruntukannya.
"Dari situ, didapatkan adanya temuan perihal penggunaan dana sebesar Rp 6,9 miliar yang tidak jelas peruntukkannya," ungkap Leo Siregar.
Arina menaruh curiga pada mantan suaminya lantaran yang berwenang penuh pada keuangan hanya Tiko.