Kisah Sukses Yanti Subiyanto Zorlu Tekuni Bisnis Kuliner Turki di Indonesia

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 04 Juni 2024 | 08:58 WIB
Kisah Sukses Yanti Subiyanto Zorlu Tekuni Bisnis Kuliner Turki di Indonesia
Yanti Subianto Zorlu, pebisnis kuliner yang mendirikan beberapa restoran Turki. (Foto: Dok. Pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meraih gelar Bachelor of Commerce dari Curtin University di Perth, Australia, Yanti Subianto Zorlu, telah akrab dengan dunia humas dan pemasaran.

Tercatat perempuan yang akrab disapa Yanti ini pernah menjadi Public Relations dan Marketing Communications di beberapa hotel ternama di Jakarta, yaitu Grand Hyatt Jakarta, Crowne Plaza Jakarta, dan The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place. Terakhir ia menjabat sebagai Department Head of Public Relations untuk LG Electronics Indonesia.

Dari dunia hotel dan industri, perempuan berambut panjang ini pun berpindah ke bisnis kuliner. Bersuamikan seorang chef ternama asal Turki, Sezai Zorlu, Yanti pun memberanikan diri untuk membuka Turkuaz, restoran bercita rasa Turki di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan pada 2011. Selain mengepalai divisi marketing, ibu dua anak ini juga membantu operasional restoran.

“Tugas saya memastikan semuanya berjalan sesuai dengan standar operasional kami. Tujuannya tentu saja untuk menjaga kualitas pelayanan dan juga makanannya agar selalu baik,” ujar Yanti.

Tak berhenti sampai di situ, pada 2015 pasangan serasi ini pun membuka restoran Turki keduanya di kawasan Kemang Raya, Jakarta Selatan yang diberi nama Warung Turki.

Baca Juga: Perjalanan Karier Babe Cabita, dari Juara Stand Up Comedy hingga Sukses Buka Bisnis Kuliner

Berbeda dengan interior Turkuaz yang lebih modern dan mewah, di Warung Turki dekorasi restorannya cukup unik karena mengingatkan kita pada suasana pedesaan di Mediterania Turki.

Yanti menjelaskan, setiap detail di Warung Turki telah dirancang sedemikian rupa untuk memberikan gambaran sekilas tentang Turki kepada para tamu.

“Tim kami memperhatikan detail mulai dari atap bambu tradisional yang digantung dengan lentera mozaik warna-warni yang indah, hingga dinding yang dicat dengan warna biru kehijauan, dipilih sebagai warna tema Warung Turki karena representasi Laut Mediterania,” tukasnya.

Yanti Subianto Zorlu, pebisnis kuliner yang mendirikan beberapa restoran Turki. (Foto: Dok. Pribadi)
Yanti Subianto Zorlu, pebisnis kuliner yang mendirikan beberapa restoran Turki. (Foto: Dok. Pribadi)

Warung Turki dan Abang Turki
Begitu tamu memasuki restoran yang menempati bangunan tiga lantai ini, maka akan disambut oven api kayu yang indah, dihiasi dengan bunga tulip tradisional Turki dan 'mata iblis' besar di atasnya. Inilah inti dari keajaiban kuliner Warung Turki di mana banyak makanan Turki yang dimasak di oven kayu.

Di sebelah kanan pintu masuk, juga terpasang foto Pendiri Negara Turki, Kemal Pasha Attaturk dalam ukuran besar. Sedangkan di lantai dua ada artefak antik dipajang di dalam “pigeon hole” yang merupakan inspirasi dari Cappadocia, dengan kursi dan meja yang dibuat khusus.

Baca Juga: Ini Tantangan Industri Kuliner Indonesia Menurut Founder Satmesin

Di lantai tiga, suasana semakin santai dan lapang dengan dua hiasan pohon imitasi untuk memberikan nuansa al fresco. Di lantai ini juga terdapat meja bar, dan juga area lounge dengan sofa antik berwarna-warni, dengan kaca lebar untuk memandang ke luar ruangan.

Di langit-langit tergantung lampu yang dibuat khusus, menampilkan desain penari Sufi dari Turki dan desain tradisional cangkir teh Turki.

Menurut Yanti, restoran Warung Turki ini adalah gagasan dari sang suami, Chef Sezai Zorlu yang dikenal sebagai satu-satunya ahli masakan Turki dan kerajaan Utsmaniyah di Jakarta. Ide berdirinya Warung Turki merupakan sebuah penghargaan Chef Sezai terhadap masakan yang paling ia sayangi, yaitu masakan ibunya dan neneknya.

“Di restoran inilah Chef Sezai, suami saya menyajikan makanan yang biasa ia masak bersama ibu dan neneknya di kampung halamannya. Dalam upaya mencari keaslian rasa, Warung Turki tidak berkompromi baik dalam metode maupun kualitas produk yang digunakan, banyak di antara bahan bakunya, terutama rempah-rempah diimpor langsung dari Turki,” jelasnya.

Dalam menunya, para tamu dapat menikmati hidangan panggangan arang kayu pedesaan dan otentik serta hidangan oven api kayu seperti daging domba, ayam, dan daging sapi dan hidangan pembuka, seperti Humus dan Babaganuc.

Hidangan khas favorit lainnya adalah Gozleme, roti tipis berbentuk setengah bulan yang baru dibuat dengan isian ala pedesaan. Atau Firinda Kuzu Inck, betis domba dengan jamur panggang, bawang merah dan bawang putih yang disajikan dengan nasi mentega.

Favorit koki, Kagit Kebabi, kebab daging cincang dengan cabai dan tomat, dipanggang dalam oven kayu, disajikan dengan roti.

Beberapa makanan penutup yang paling populer adalah Sutlac hidangan yang cocok untuk para vegetarian, puding nasi krim dingin dengan taburan bubuk kayu manis, dan tidak ada kunjungan ke restoran Turki tanpa mencicipi Baklava yang khas dengan 24 lapis filo dengan kacang kering pilihan, yang terbaik di Jakarta bahkan Indonesia.

Tak puas diri hanya mengelola dua restoran Turki, sejak 2023, Yanti dan Chef Sezai juga membuka konsep food truck dan bajaj bernama Abang Turki, yang menjual kebab khas Turki secara mobile. Ke depannya konsep ini dipersiapkan untuk bisa franchise.

“Kebab yang kami tawarkan rasanya sangat otentik dengan kebab Turki yang asli. Itulah yang menjadi nilai tambah kebab Abang Turki,” kata pengusaha yang juga mendirikan Yayasan Abang Turki yang bertujuan memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia yang kurang beruntung untuk melanjutkan sekolah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI